Jumat, 3 Oktober 2025

Puluhan Guru SMA dan SMK di Jabar Ikuti Pelatihan AI dan Penguasaan STEM

Sebanyak 5.100 siswa dan 40 guru di 40 SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA) di Jawa Barat mengikuti pelatihan tentang dan AI dan machine learning.

|
Editor: Choirul Arifin
handout
Sebanyak 5.100 siswa dan 40 guru di 40 SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA) di Jawa Barat mengikuti pelatihan tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 5.100 siswa dan 40 guru di 40 SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA) di Jawa Barat mengikuti pelatihan tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning).

Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) melalui inisiatif STEM Capacity Building PJI.

Program ini berfokus pada pengembangan kapasitas guru dan siswa yang berusia 15-17 tahun dalam memahami konsep dasar serta aplikasi praktis AI dan machine learning.

Melalui pelatihan, lokakarya, hingga kompetisi selama Januari hingga Agustus 2025, siswa dan guru memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk menjadi talenta digital yang mumpuni secara teknis dan bertanggung jawab.

Pelatihan ini dilatarbelakangi perkembangan yang dinamis di dunia kerja yang ini mengalami transformasi pesat akibat perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Menurut laporan terbaru AWS dan Strand Partners, lebih dari 18 juta (28 persen) pelaku usaha di Indonesia telah mengadopsi AI, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 47 persen. 

Perubahan ini mendorong meningkatnya kebutuhan profesi dan keterampilan baru, khususnya di bidang AI, machine learning, big data, dan keamanan siber.

Di tengah kekhawatiran 57 persen pelaku usaha akan minimnya tenaga kerja terampil, program seperti STEM Capacity Building dari PJI berperan penting dalam menjembatani kesenjangan tersebut.

Hubungkan Teori dengan Praktik 

Puncak rangkaian STEM Capacity Building ditandai dengan penyelenggaraan AI Hackathon di Bandung pada 23 Agustus 2025.

Ajang ini menjadi wadah bagi 246 siswa dari 31 sekolah yang terbagi ke dalam 52 tim untuk mengaplikasikan pengetahuan AI mereka ke dalam solusi nyata bagi dunia pendidikan.

Kompetisi bertema “AI for Education” ini menantang siswa mengembangkan ide yang mendukung guru dalam tugas pembelajaran, memperkuat manajemen sekolah, meningkatkan pengalaman belajar, serta mendorong akses pendidikan yang lebih inklusif.

Baca juga: Kemendikdasmen Buka Beasiswa Pelatihan Teknis Bidang STEM untuk Guru, Cek Syarat dan Jadwalnya

Selama kompetisi, para semifinalis mendapatkan pendampingan langsung dari sejumlah pakar AWS untuk menyempurnakan ide serta menerapkan teknologi secara lebih efektif melalui tiga sesi daring khusus bersama mentor.

Peserta mendapat masukan dan saran terkait aplikasi yang mereka kembangkan. Di babak final, perwakilan AWS juga hadir sebagai dewan juri yang menilai inovasi terbaik dari para peserta.

Baca juga: Konten STEM di Media Sosial Ajak Remaja Mengenal Lebih Dini Dunia Sains Teknologi dan Matematika

Selain itu, siswa memanfaatkan layanan PartyRock dan Amazon Bedrock untuk mengembangkan prototipe AI mereka, mulai dari aplikasi pembelajaran terpersonalisasi, platform integrasi AI dalam kelas, hingga alat bantu komunikasi untuk siswa tuli dan bisu.

Enam sekolah yang meraih penghargaan setelah jadi finalis adalah:

•    Juara Pertama: Tim SoLearn – SMAN 2 Cibinong
•    Juara Kedua: Tim JSC – SMKN 1 Cimahi
•    Juara Ketiga: Tim Stevia – SMAN 4 Depok
•    Sustainability Innovation Award: Calvium – SMAN 1 Nagreg
•    The Most Creative Project Award: Sora – SMKN 11 Bandung
•    Public Choice Award: Stevia – SMAN 4 Depok

Peraih juara I Tim SoLearn mempresentasikan aplikasi berbasis web “Learn to Earn” yang menggabungkan dukungan belajar berbasis AI, gamifikasi, dan desain pelajaran interaktif untuk menjadikan proses belajar lebih menarik dan efektif.

Aplikasi ini membantu guru menyederhanakan tugas administratif sekaligus memberdayakan siswa melalui bimbingan dan motivasi personal.

Aplikasi ini dibangun dengan PartyRock dan dirancang agar mudah dikembangkan. Tim berencana meningkatkan aplikasinya dengan mengintegrasikan kapabilitas AI generatif melalui Amazon Nova.

Ketua Pengurus Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto bilang generasi muda Indonesia terbukti antusiasi memanfaatkan teknologi untuk memberikan dampak nyata.  “AI Hackathon memperlihatkan ketika siswa diberi ruang untuk bereksperimen, mereka mampu menghasilkan ide-ide segar dan inovatif," ujarnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, program ini sejalan dengan visi Jawa Barat Istimewa yang menekankan pentingnya inovasi, daya saing, dan pembangunan sumber daya manusia.

Menurut Indonesia Regional Manager of Data Center Operations Amazon Web Services, Winu Adiarto, literasi AI adalah fondasi penting bagi talenta masa depan Indonesia agar mampu meraih kesuksesan di masa mendatang. 

"Kami sangat senang melihat kreativitas yang ditunjukkan para siswa serta suasana pembelajaran kolaboratif yang tercipta melalui program STEM Capacity Building ini," ungkapnya.

Laporan Reporter: Siti Fatimah | Sumber: Tribun Jabar

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved