Tes Kemampuan Akademik
Materi TKA Kimia SMA Sederajat 2025 Lengkap dengan Contoh Soal
Simak materi TKA Kimia jenjang SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat, lengkap dengan contoh soalnya.
TRIBUNNEWS.COM - Kimia menjadi salah satu mata pelajaran pilihan dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat tahun 2025.
TKA adalah asesmen standar nasional yang dirancang untuk mengukur capaian akademik murid pada mata pelajaran tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Hasil TKA tidak menentukan kelulusan dari satuan pendidikan.
Namun, TKA memiliki banyak kegunaan, di antaranya sebagai persyaratan masuk ke jenjang sekolah berikutnya melalui jalur prestasi.
Mengutip laman Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), TKA Kimia mengukur kemampuan murid dalam penguasaan konsep kimia dan menerapkan konsep kimia dalam penyelesaian permasalahan kimia.
Selain itu, tes ini juga mengukur kemampuan murid dalam melakukan analisis pada permasalahan kimia yang terkait dengan materi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, apa saja materi dan kompetensi yang diujikan dalam TKA Kimia SMA Sederajat?
Simak informasinya di bawah ini.
Materi TKA Kimia SMA Sederajat
TKA Kimia disusun berdasarkan materi kimia esensial pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
Muatan tersebut terdiri dari empat elemen kimia, yaitu:
- Kimia Dasar: Struktur atom, teori model atom, sistem dan sifat periodik unsur, ikatan kimia, geometri molekul, interaksi antar molekul, hukum dasar kimia, stoikiometri dan persamaan reaksi kimia;
- Kimia Analitik: Larutan, kesetimbangan larutan, asam-basa, pH, dan koloid;
- Kimia Fisik: Energetika dan dinamika reaksi; dan
- Kimia Organik: Struktur dan kereaktifan senyawa karbon.
Baca juga: Materi TKA Biologi SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat 2025 dan Contoh Soalnya
Kerangka TKA Kimia dirancang untuk mengukur pemahaman murid terhadap konsep-konsep dasar kimia dan kemampuan mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai konteks.
Konteks-konteks ini dipilih untuk mencerminkan relevansi kimia dalam kehidupan sehari-hari, perkembangan ilmu pengetahuan, isu lingkungan, dan dunia industri.
Berikut adalah rincian untuk setiap konteks.
1. Penyelidikan Ilmiah (Scientific Inquiry)
Konteks ini berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan pengetahuan kimia melalui metode ilmiah yang mencakup:
- Proses Ilmiah: Pemahaman tentang langkah-langkah dalam metode ilmiah, termasuk observasi, formulasi hipotesis, perancangan dan pelaksanaan eksperimen, pengumpulan dan analisis data, serta penarikan kesimpulan.
- Konsep dan Teori Kimia: Pemahaman tentang konsep-konsep dasar kimia (seperti struktur atom, ikatan kimia, stoikiometri, termokimia, kinetika kimia, kesetimbangan kimia, larutan, asam basa, redoks, dan kimia organik dasar) yang didasarkan pada hasil-hasil penelitian ilmiah.
- Interpretasi Data Ilmiah: Kemampuan untuk membaca, memahami, dan menginterpretasikan data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram yang berasal dari hasil eksperimen kimia.
- Evaluasi Bukti Ilmiah: Kemampuan untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas hasil penelitian ilmiah serta mengidentifikasi potensi bias atau kesalahan dalam eksperimen.
- Perkembangan Ilmu Kimia: Pemahaman tentang bagaimana teori teori kimia telah berkembang seiring waktu melalui penemuan penemuan ilmiah penting.
2. Fenomena Kimia pada Kehidupan Sehari-hari (Everyday Chemical Phenomena)
Konteks ini berkaitan dengan fenomena yang terjadi di sekitar murid dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip kimia yang meliputi:
- Proses Kimia di Rumah Tangga: pemahaman tentang reaksi kimia yang terjadi saat memasak, membersihkan, atau menggunakan produk rumah tangga lainnya (misalnya, reaksi pembakaran hidrokarbon, pelarutan, asam basa dalam sabun dan deterjen).
- Kimia dalam Makanan dan Minuman: pemahaman tentang komposisi kimia makanan dan minuman, perubahan kimia selama pengolahan dan penyimpanan, serta peran aditif makanan.
- Kimia dalam Kesehatan dan Kecantikan: pemahaman tentang bahan kimia dalam produk perawatan pribadi, obat-obatan, dan proses biokimia dasar dalam tubuh manusia.
Material dan Sifatnya: Pemahaman tentang sifat-sifat material sehari-hari (logam, plastik, serat) berdasarkan struktur kimia dan ikatan antar atom/molekul. - Perubahan Kimia dan Fisika di Lingkungan Sekitar: pengamatan dan penjelasan tentang perubahan materi yang terjadi di lingkungan sekitar (misalnya, korosi, pembusukan, fotosintesis).
3. Aplikasi Kimia dalam Permasalahan Lingkungan (Applications of Chemistry in Environmental Issues)
Konteks ini menyoroti peran kimia dalam memahami dan mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang meliputi:
- Polusi Air, Udara, dan Tanah: pemahaman tentang sumber sumber polutan kimia, reaksi kimia yang terlibat dalam polusi, dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan, serta metode analisis dan remediasi polusi.
- Efek Rumah Kaca dan Perubahan Iklim: pemahaman tentang gas gas rumah kaca, siklus karbon, dan peran aktivitas manusia dalam meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
Hujan Asam: pemahaman tentang pembentukan hujan asam dan dampaknya terhadap ekosistem dan infrastruktur. - Penipisan Lapisan Ozon: pemahaman tentang mekanisme penipisan lapisan ozon oleh senyawa kimia tertentu dan dampaknya terhadap kehidupan di bumi.
- Pengelolaan Limbah Kimia: pemahaman tentang prinsip-prinsip pengelolaan limbah kimia yang aman dan berkelanjutan, termasuk daur ulang dan pengolahan limbah.
- Energi Alternatif dan Berkelanjutan: peran kimia dalam pengembangan sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan (misalnya, sel surya, biofuel, sel bahan bakar).
4. Aplikasi Konsep Kimia dalam Proses Industri (Applications of Chemical Concepts in Industrial Processes)
Konteks ini mengeksplorasi penerapan prinsip-prinsip kimia dalam berbagai proses industri untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat yang meliputi:
- Proses Pembuatan Bahan Kimia Dasar: pemahaman tentang proses industri penting seperti produksi amonia (proses Haber Bosch), asam sulfat (proses kontak), dan natrium hidroksida (proses elektrolisis larutan garam).
- Industri Petrokimia: pemahaman tentang pengolahan minyak bumi dan gas alam menjadi berbagai produk kimia dan bahan bakar.
- Industri Makanan dan Minuman: aplikasi prinsip-prinsip kimia dalam pengolahan, pengawetan, dan pengemasan makanan dan minuman.
- Industri Farmasi: peran kimia dalam sintesis dan formulasi obat obatan.
- Prinsip-Prinsip Teknik Kimia: pemahaman dasar tentang konsep konsep seperti laju reaksi, kesetimbangan, dan transfer massa yang penting dalam skala industri.
Baca juga: 25 Contoh Soal TKA Bahasa Inggris SMA/SMK Sederajat 2025 dan Kunci Jawaban
Kompetensi TKA Kimia SMA Sederajat 2025
TKA Kimia mengukur kemampuan berikut:
1. Pemahaman konsep kimia
Kemampuan berkaitan pengetahuan pemahaman konsep yang dengan dan dasar murid tentang konsep kimia.
2. Penerapan konsep kimia
Kemampuan murid dalam konsep menerapkan kimia pada permasalahan pada soal.
3. Penalaran dalam permasalahan kimia
Kemampuan murid dalam menganalisis suatu permasalahan terkait kimia dan menunjukkan penalaran terkait konsep kimia yang relevan dan terintegrasi dalam menyelesaikan masalah dalam pada konteks tertentu.
Contoh Soal TKA Kimia SMA Sederajat 2025
1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium untuk membuat larutan buffer asam. Ia mencampurkan 20 mL larutan asam asetat 0,1 M dengan 20 mL larutan natrium asetat 0,1 M. Diketahui bahwa tetapan ionisasi asam asetat adalah Ka = 1 × 10-5.
Berdasarkan data tersebut, tentukan pH larutan buffer yang terbentuk!
a. 5 − log 5
b. 5
c. 7
d. 9
e. 9 + log 5
Jawaban: b
2. Sebuah laboratorium pengolahan limbah industri melakukan uji cepat untuk menentukan sisa ion perak setelah proses netralisasi dan pemisahan garam. Sebanyak 50 mL larutan AgNO3 0,01 M dicampurkan dengan 50 mL larutan NaCl 0,03 M dalam bejana gelas. Karena terbentuk endapan AgCl, sistem mencapai kesetimbangan yang dipengaruhi oleh tetapan kelarutan Ksp dari AgCl (diketahui Ksp=1×10−10).
Berapakah konsentrasi ion Ag+ yang tersisa dalam larutan campuran setelah mencapai kesetimbangan?
a. 1x10−10 M
b. 1x10−8 M
c. 2 x 10−8 M
d. 6,7 x 10−8 M
e. 1x10−5 M
Jawaban: b
3. Untuk mendinginkan adonan es doger, sejumlah urea dan NaCl dilarutkan dengan es berair hingga jenuh dalam bejana berbeda. Jika konsentrasi kedua larutan sama, penurunan titik beku larutan NaCl ternyata 2 kali lebih besar dibandingkan penurunan titik beku urea.
Penjelasan dari fenomena tersebut adalah ....
a. massa kedua zat sama
b. massa NaCl 2 kali lebih besar dibandingkan urea
c. massa urea 2 kali lebih besar dibandingkan NaCl
d. NaCl adalah garam biner
e. urea merupakan elektrolit lemah sedangkan NaCl elektrolit kuat
Jawaban: d
Baca juga: 15 Contoh Soal TKA Matematika SMA/SMK Sederajat 2025 dan Kunci Jawaban
4. Sekelompok peneliti kimia lingkungan sedang meneliti kandungan bahan organik dalam limbah cair industri makanan. Mereka berhasil memurnikan satu senyawa organik utama, yang diketahui hanya tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Dari hasil uji laboratorium, senyawa tersebut memiliki komposisi massa sebagai berikut:
- 40 persen karbon
- 6,7 persen hidrogen
- sisanya adalah oksigen
Melalui spektrometri massa, diketahui bahwa massa molar senyawa tersebut adalah 180 g/mol.
Mereka menyimpulkan bahwa rumus empiris dan rumus molekul senyawa itu adalah CH2O. Apakah kesimpulan tersebut benar? (Ar C=12; H=1; dan O=16)
a. Benar, karena CH2O adalah rumus empiris dan sesuai dengan rumus molekulnya.
b. Benar, karena rumus molekul harus sama dengan rumus empiris.
c. Salah, karena rasio mol tidak sesuai dengan komposisi yang diberikan.
d. Salah, karena massa molar menunjukkan bahwa rumus molekulnya adalah C6H12O6.
e. Salah, karena rumus empiris adalah CH2O tetapi rumus molekulnya adalah C4H8O4.
Jawaban: d
5. Minyak bumi terdiri atas ribuan senyawa hidrokarbon yang sebagian besar bersifat nonpolar dan memiliki titik didih yang berbeda-beda. Proses distilasi fraksional digunakan untuk memisahkan hidrokarbon berdasarkan titik didihnya. Perbedaan titik didih ini tidak hanya ditentukan oleh massa molekul, tetapi juga bentuk molekul, karena bentuk molekul memengaruhi gaya Van der Waals antar molekul.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan Tepat atau Tidak Tepat untuk setiap pernyataan mengenai titik didih dari isomer-isomer hidrokarbon berikut!
a. Titik didih n-butana lebih besar dari titik didih 2-metil-propana.
b. Titik didih 2,2-dimetil-propana lebih besar dari titik didih 2-metil- butana.
c. Titik didih n-heksana lebih besar dari titik didih 3-metil-pentana.
Jawaban:
a. Tepat
b. Tidak Tepat
c. Tepat
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.