Pendidikan Skolla
Vaksin Covid-19: Mengenali Jenis dan Contoh Soalnya
Berikut materi terkait berbagai macam tipe Vaksin yang digunakan semasa pandemi Covid-19 di Indonesia, lengkap contoh soal dan pembahasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 yang dimulai pada akhir tahun 2019 telah mengubah berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia.
Salah satu upaya paling efektif untuk mengendalikan penyebaran virus ini adalah melalui vaksinasi.
Secara data di situs kawalcovid19.id, hingga Januari 2023, jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia tercatat sebesar sekitar 6.727.847 juta, dengan 160.777 kematian dan 6.561.463 penyintas (recovered).
Melansir Kemenkes, tingkat fatalitas kasus (case fatality rate) menurun seiring waktu berkat kombinasi vaksinasi dan perbaikan sistem kesehatan.
Dari sisi vaksinasi, hingga Oktober 2024, Kemenkes melalui data di vaksin.kemkes.go.id mencatat lebih dari 200 juta suntikan vaksin Covid-19 telah diberikan.
Dari total itu, sekitar 203 juta suntikan untuk dosis pertama, 174 juta untuk dosis kedua, dan sekitar 71 juta untuk dosis ketiga (booster).
Namun, tidak semua orang mengetahui bahwa vaksin Covid-19 hadir dalam berbagai jenis, dengan cara kerja yang berbeda-beda.
Yuk kita bahas bersama di artikel ini mengenai jenis vaksin Covid-19 beserta contoh soalnya.
Artikel ini membantu siswa untuk memahami berbagai macam tipe Vaksin yang digunakan semasa pandemi Covid-19 di Indonesia.
Dalam artikel ini juga dilengkapi dengan contoh soal dan pembahasan untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Baca juga: Mulai Berbayar, Pakar Ingatkan Keberadaan Vaksin Covid-19 Masih Sangat Penting
Komponen Vaksin Covid-19
Berikut beberapa komponen Vaksin Covid-19:
1. Bahan Aktif
Virus utuh, materi genetik virus, atau antigen yang dapat menstimulasi aktifnya sistem imun tetapi tidak menyebabkan sakit.
2. Bahan Penggiat (Adjuvants)
Garam Alumunium dengan konsentrasi yang rendah mampu meningkatkan respon kekebalan terhadap vaksin.
3. Antibiotik
Mencegah kontimasi yang disebabkan oleh bakteri ketika proses pembentukan vaksin.
4. Stabilizers
Gula atau gelatin menjaga vaksin tetap aktif sampai batas akhir digunakan oleh pasien.
5. Preservatives
Senyawa thimerosal yang mencegah kontimasi cairan vaksin oleh bakteri dan jamur berbahaya (hanya digunakan untuk vaksin influenza).
6. Komponen Jejak
Bahan penginaktivasi sisa seperti formladehida, dan bahan kultur sel sisa (ada dalam jumlah kecil yang tidak menimbulkan masalah keamanan).
Mau lebih unggul di sekolah? Yuk cek caranya di sini!
Macam-macam Tipe Vaksin Covid-19 di Indonesia
1. Vaksin virus tidak aktif
Vaksin virus tidak aktif merupakan vaksin konvensional umumnya menggunakan virus utuh untuk memicu respons imun.
Tipe yang menggunakan virus yang komponen materi genetiknya telah dihancurkan sehingga tidak dapat bereplikasi, tetapi masih dapat memicu respons imun.
Vaksin virus yang tidak aktif dapat diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah tetapi mungkin juga memerlukan penyimpanan dingin berteknologi.
Penyimpanan dingin berteknologi adalah sistem penyimpanan vaksin yang menggunakan perangkat atau fasilitas berpendingin khusus untuk menjaga suhu vaksin tetap stabil, sehingga kualitas dan efektivitas vaksin tidak rusak.
Penyimpanan yang dimaksud merujuk pada penggunaan berupa Refrigerator Vaksin, Cold Box dan Vaccine Carrier, Ultra-low Temperature yang memastikan vaksin tetap berada pada suhu ideal selama distribusi.
Vaksin, termasuk vaksin virus tidak aktif seperti Sinovac, sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
Jika suhunya terlalu tinggi atau terlalu rendah, vaksin bisa rusak dan kehilangan efektivitasnya.
- Contoh: Vaksin Sinovac dengan Efikasi 50,65 persen - 91,25 persen
- Kelebihan: Cocok untuk orang yang imunnya lemah, tidak menimbulkan gejala sakit, mudah diproduksi, relatif stabil.
- Kekurangan: Butuh booster untuk meningkatkan efek imunitas, maka nggak cukup vaksin cuma satu kali, harus booster dua atau tiga kali.
2. Vaksin vektor virus (viral vektor)
Vaksin vektor virus adalah tipe vaksin yang menggunakan virus lain yang tidak berbahaya untuk disisipi oleh gen virus penyebab penyakit.
Pada kasus Covid-19 menggunakan Adenovirus inaktif untuk mengantarkan mRNA pengkode protein spike Covid-19 ke dalam sel tubuh kita, sehingga dapat memicu pempentukan antibodi.
- Contoh:
Astra-Zeneca dengan Efikasi 70 persen
Janssen dengan Efikasi 66 persen - 100 persen
Sputnix V dengan Efikasi 96,1 Persen - Kelebihan: Melibatkan respon imun sel B dan sel T, menyebabkan respon imun yang kuat, teknologi pembentukan sangat mapan.
- Kekurangan: Paparan sebelumnya terhadap vektor dapat mengurangi efektivitas, kompleks untuk memproduksinya.
3. Vaksin Asam Nukleat (mRNA)
Vaksin Asam Nukleat ini menggunakan materi genetik virus (dalam kasus Covid-19 adalah gen pengkode spike protein dari Covid-19) yang dibungkus dengan senyawa lipid nano partikel, digunakan untuk memberikan instruksi kepada tubuh kita untuk merangsang sel-sel imun kita membentuk antibodi.
- Contoh: Moderna dan Pfizer dengan Efikasi 95 persen
- Kelebihan: Melibatkan respon imun sel B dan sel T, tidak menimbulkan resiko penyakit, mudah diproduksi.
- Kekurangan: Mungkin butuh booster untuk meningkatkan efek imunitas, butuh penyimpanan ultra dingin.
4. Vaksin subunit protein (spike protein)
Vaksin subunit protein ini merupakan jenis vaksin berbasis protein, mengandung protein spike khusus Covid-19 yang dibuat menggunakan teknologi tersendiri, sehingga dapat merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh kita.
- Contoh: Novavax dengan Efikasi 89,3 persen
- Kelebihan: Bisa digunakan untuk kelompok orang yang imunnya rendah, tidak menimbulkan resiko mengalami sakit, stabil dalam penggunaan.
- Kekurangan: Kompleks dalam memproduksinya, mendeterminasi antigen yang cocok memakan waktu yang lama, butuh adjuvant dan boster untuk meniakatkan.respon.imunitasnya.
Contoh Soal
Soal Pilihan Ganda:
1. Vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi mRNA adalah...
A. AstraZeneca
B. Sinovac
C. Pfizer
D. Novavax
E. Janssen
Jawaban: C. Pfizer
2. Tujuan utama dari vaksinasi adalah untuk...
A. Menghilangkan virus dari tubuh sepenuhnya
B. Menggantikan sistem imun tubuh
C. Membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit
D. Menyembuhkan pasien yang sudah terinfeksi
E. Menurunkan suhu tubuh
Jawaban: C. Membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit
3. Jenis vaksin Covid-19 yang bekerja dengan cara memberikan instruksi genetik agar tubuh memproduksi protein spike adalah...
A. Vaksin vektor virus
B. Vaksin mRNA
C. Vaksin inactivated
D. Vaksin subunit protein
E. Vaksin antibodi pasif
Jawaban: B. Vaksin mRNA
4. Berikut ini yang merupakan contoh vaksin inactivated (virus yang dimatikan) adalah...
A. Moderna
B. Pfizer
C. Johnson & Johnson
D. Sinovac
E. Novavax
Jawaban: D. Sinovac
5. Vaksin AstraZeneca bekerja dengan teknologi...
A. mRNA
B. DNA rekombinan
C. Vektor virus
D. Protein subunit
E. Virus dilemahkan
Jawaban: C. Vektor virus
Soal Uraian:
1. Jelaskan perbedaan utama antara vaksin mRNA dan vaksin vektor virus dalam cara kerjanya di dalam tubuh!
Jawaban :
Vaksin mRNA bekerja dengan mengirimkan materi genetik (mRNA) ke dalam sel tubuh agar sel tersebut memproduksi protein spike virus corona. Protein ini kemudian dikenali oleh sistem imun sehingga tubuh membentuk antibodi.
Sementara itu, vaksin vektor virus menggunakan virus lain (yang telah dimodifikasi agar tidak berbahaya) sebagai "kendaraan" untuk membawa gen virus penyebab penyakit ke dalam sel tubuh. Selanjutnya, tubuh juga akan memproduksi protein spike dan membentuk respon imun.
2. Mengapa vaksinasi tetap penting meskipun seseorang sudah pernah terinfeksi Covid-19? Jelaskan!
Jawaban :
Meskipun seseorang sudah pernah terinfeksi Covid-19, kekebalan alami yang terbentuk bisa menurun seiring waktu. Vaksinasi membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan yang lebih tahan lama serta konsisten terhadap varian-varian virus baru. Dengan vaksin, risiko gejala berat, rawat inap, dan kematian juga bisa ditekan secara signifikan.
Pembahasan lainnya tentang materi Vaksin Covid-19 bisa kamu dapatkan di aplikasi Skolla.
Ada ribuan materi lainnya yang juga bisa kamu pelajari di sana.
Klik Skolla untuk mulai belajar!
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.