Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Korea

Di Depan Presiden Korsel, Trump Blak-blakan Ingin Ditemukan dengan Kim Jong Un Lagi

Trump mengaku ingin bertemu dengan Kim Jong Un kembali pada tahun ini dan terbuka untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan dengan Korea Selatan.

Penulis: Bobby W
Editor: Bobby Wiratama
Tangkapan Layar Kanal Youtube Associated Press
TRUMP KOREA SELATAN - Donald Trump (kanan) saat menyambut kedatangan presiden baru Korea Selatan, Lee Jae Myung, (kiri) di Gedung Putih pada Senin (26/8/2025). Alih-alih membahas perkembangan terbaru Korea Selatan kepada Lee Jae Myung yang belum lama menjabat sebagai Presiden Korsel, Trump justru membuka pembicaraan terkait sosok pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.  

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan menarik diungkapkan oleh sosok Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat menyambut kedatangan presiden baru Korea Selatan, Lee Jae Myung, ke Gedung Putih pada Senin (26/8/2025).

Alih-alih membahas perkembangan terbaru Korea Selatan kepada Lee Jae Myung yang belum lama menjabat sebagai Presiden Korsel, Trump justru membuka pembicaraan terkait sosok pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un

Dikutip dari Reuters, Trump mengaku ingin bertemu dengan Kim Jong Un kembali pada tahun ini dan terbuka untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan dengan Korea Selatan.

"Saya ingin bertemu dengannya tahun ini," ujar Trump kepada para wartawan di Ruang Oval saat menyambut kedatangan Lee Jae Myung

"Saya berharap dapat bertemu dengan Kim Jong Un di masa yang tepat." sambungnya.

Adapun pertemuan perdana Trump dan Lee ini bisa dikatakan cukup canggung mengingat sebelumnya, Presiden AS menyindir Korea Selatan.

Sindiran tersebut disampaikan secara samar di akun Social Truth milik Trump yang membahas mengenai "Pembersihan atau Revolusi" di Korea Selatan.

Meralat pernyataan kontroversialnya tersebut, Trump kemudian menarik kembali komentar tersebut dan menganggapnya sebagai "miskomunikasi" yang mungkin terjadi antara AS dan Korsel.

Di lain pihak, Lee Jae Myung tampak menghindari konfrontasi teatrikal yang mendominasi kunjungan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy pada Februari dan kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Mei.

Hal ini terlihat dari cara Lee yang kerap membicarakan golf dan beberapa pujian terhadap dekorasi interior di Ruang Oval saat membuka dialog dengan Trump.

Sebelumnya, ia menyampaikan kepada wartawan bahwa ia telah membaca memoar Trump tahun 1987, "Trump: The Art of the Deal," sebagai persiapan.

Baca juga: Trump Mengaku Geram dengar Israel Serang RS Nasser di Gaza: Kita Harus Akhiri Mimpi Buruk Ini

Setelah basa-basi ringan tersebut, Presiden Korea Selatan yang berhaluan liberal ini pun mendorong Trump untuk terlibat dalam penanganan masalah Korea Utara.

"Saya berharap Anda dapat membawa perdamaian ke Semenanjung Korea, satu-satunya negara yang terpecah di dunia, sehingga Anda dapat bertemu dengan Kim Jong Un," ungkap Lee.

Lee Jae Myung juga menyebut bila kedua negara Korea tersebut dapat berdamai, Trump bisa berinvestasi secara masif di Pyongyang.

"Bila anda dapat membawa perdamian, anda bisa membangun kompleks properti Trump World di Korea Utara sehingga saya bisa bermain golf di sana, sehingga Anda benar-benar dapat memainkan peran sebagai peraih perdamaian bersejarah dunia," ujar Lee.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan