HUT Kemerdekaan RI
30 Contoh Pakaian Wastra Nusantara untuk Upacara HUT Ke-80 RI
Berikut 30 contoh pakaian berbahan wastra yang dapat digunakan untuk menghadiri upacara di Istana:
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah akan menggelar Upacara Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Acara ini menjadi puncak peringatan kemerdekaan, yang dimulai pada pukul 10.00 WIB melalui Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI.
Seluruh tamu undangan, termasuk pimpinan lembaga negara, duta besar negara sahabat, pejabat kementerian, serta masyarakat yang terpilih, akan hadir.
Upacara ini juga akan disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru negeri melalui televisi, radio, dan media daring.
Aturan Pakaian Resmi: Wastra Nusantara
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara tentang Pedoman Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI Tahun 2025, seluruh tamu undangan yang hadir di Istana Merdeka diwajibkan mengenakan Wastra Nusantara.
Menurut KBBI, wastra adalah kain tradisional yang memiliki makna dan simbol tersendiri yang mengacu pada dimensi warna, ukuran, dan bahan, seperti batik, tenun, dan songket.
Wastra bukan sekadar kain untuk busana, melainkan warisan budaya dengan filosofi mendalam yang mencerminkan identitas daerah.
Setiap wastra memiliki makna simbolik, baik dari motif, warna, maupun cara pembuatannya, yang diwariskan dari generasi ke generasi di berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: KAI Daop 6 Yogyakarta Tambah Jadwal Perjalanan Kereta Api untuk Long Weekend HUT ke-80 RI
Ragam Kain Wastra Nusantara
Dikutip dari repositori Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, beberapa contoh kain wastra Nusantara antara lain:
- Batik – Kain bermotif khas yang dibuat dengan teknik tulis atau cap menggunakan malam/lilin, berasal dari Jawa, dengan makna filosofis pada setiap motifnya.
- Songket – Kain tenun dengan hiasan benang emas atau perak, populer di Sumatra dan Nusa Tenggara Barat, melambangkan kemakmuran dan keagungan.
- Ulos – Kain tradisional Batak dari Sumatra Utara yang melambangkan kehangatan, kasih sayang, dan doa restu.
- Sasirangan – Kain khas Banjar, Kalimantan Selatan, dibuat dengan teknik ikat celup dan memiliki motif simbolis tertentu.
- Sarung Bugis – Kain khas Sulawesi Selatan dengan motif kotak-kotak atau garis-garis yang melambangkan kehormatan.
- Tapis – Kain khas Lampung, dihiasi sulaman benang emas, melambangkan status sosial pemakainya.
- Gringsing – Tenun ganda dari Bali yang dipercaya memiliki makna perlindungan dari hal buruk.
- Jumputan – Kain batik ikat celup dari Palembang dan Yogyakarta, dengan motif titik-titik warna cerah.
- Poleng – Kain kotak-kotak hitam putih khas Bali, melambangkan keseimbangan hidup.
- Besurek – Batik khas Bengkulu yang bercorak kaligrafi Arab, melambangkan religiusitas.
30 Contoh Pakaian Wastra Nusantara
Berikut 30 contoh pakaian berbahan wastra yang dapat digunakan untuk menghadiri upacara di Istana:
- Kebaya batik tulis Yogyakarta
- Beskap batik Solo
- Baju kurung songket Palembang
- Kebaya encim batik pesisir Pekalongan
- Kemeja batik tulis Cirebon
- Baju bodo sarung Bugis
- Setelan tapis Lampung
- Kemeja tenun ikat Nusa Tenggara Timur
- Kebaya kutu baru batik Lasem
- Jas batik modern
- Ulos sebagai selendang dengan setelan jas
- Kebaya kutu baru songket Minang
- Kemeja batik megamendung Cirebon
- Kemeja tenun gringsing Bali
- Kebaya sutra Bugis
- Kemeja batik sasirangan Banjar
- Kebaya batik kawung Yogyakarta
- Jas besurek Bengkulu
- Kebaya batik parang Solo
- Setelan batik jumputan Palembang
- Kebaya batik keris Solo
- Jas batik modern motif flora Papua
- Kebaya tenun troso Jepara
- Baju adat Aceh dengan songket
- Kemeja batik motif sekar jagad
- Kebaya batik sogan Solo
- Kemeja batik motif kawung
- Kebaya batik buketan Pekalongan
- Kemeja batik motif liris
- Setelan batik modern kombinasi tenun ikat
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.