Bupati Lucky Lepaskan Ribuan Ular ke Sawah Indramayu, Petani Senang: Tak Gigit Manusia
Petani di Indramayu senang karena ular-ular yang dilepaskan Bupati Lucky Hakim tidak berbahaya bagi manusia dan tidak berbisa.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan ular dilepaskan di sawah-sawah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, oleh Bupati Lucky Hakim.
Ular-ular itu nantinya diharapkan bisa memangsa tikus yang menjadi hama pertanian di sawah.
"Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus, kasihan petani jadi gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus yang sangat banyak," ujar Lucky dalam keterangan tertulis, Jumat, (8/8/2025).
Program Lucky yang bertajuk "Ular Sahabat Petani" itu disambut baik oleh para petani Indramayu, termasuk Haryono (69), petani di Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat.
Haryono berharap reptil itu bisa membasmi tikus yang merajalela dan membuat petani kelelahan.
Sebelumnya, sudah banyak cara dilakukan petani, termasuk penggunaan racun, gropyokan tikus, dan lain-lain. Namun, tikus tetap menyerang lahan pertanian.
"Semoga setelah dilepaskan bisa berkurang hama tikusnya," kata Haryono, Senin, (18/8/2025), dikutip dari Tribun Jabar.
Menurut dia, serangan tikus di sawahnya memang sangat parah. Tanaman padi rusak sehingga ada petani yang terpaksa menanam ulang dan melakukan penyulaman tanaman.
Serangan hama itu membuat petani harus mengeluarkan modal yang lebih besar. Di samping itu, hasil panen juga turun.
Haryono mengklaim mulanya dia takut ketika Lucky berencana melepaskan ular untuk membasmi tikus.
Namun, dia akhirnya tenang sesudah medapat penjelasan, jenis ular yang dilepaskan tidak berhaya dan tidak berbahaya. Oleh karena itu, dia merasa para petani tidak perlu khawatir.
Baca juga: Awal Mula Ide Lucky Hakim Lepas Ular untuk Basmi Hama Tikus di Indramayu: Banyak Petani Kena Setrum
Kata dia, ular itu juga takut kepada manusia. "Dia enggak akan gigit, langsung lari," ujar dia.
Haryono di sawah miliknya sudah jarang ditemui ular. Ketiadaan ular itu membuat jumlah tikus berkembang pesat dan susah dikontrol.
Ia pun menilai, tidak adanya ular ini membuat populasi tikus makin menjadi-jadi sehingga sulit dikendalikan.
"Harapan ke depan, padi bisa bagus lagi lah, aman lagi, enggak diserang tikus lagi," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.