Selasa, 19 Agustus 2025

Ini Penyebab Siswa SMP dan SMA di Indramayu Tak Bisa Baca dan Berhitung, Bikin Kesal Lucky Hakim

Kondisi ini menjadi ironi di tengah banyaknya sekolah yang berdiri di berbagai daerah. Ia juga mempertanyakan kenapa anak tidak bisa membaca itu lulus

Editor: willy Widianto
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
TIDAK BISA CALISTUNG - Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku kaget saat mengetahui banyak siswa SMP tidak bisa membaca dan siswa SMA tidak bisa berhitung. 

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Bupati Indramayu, Lucky Hakim dibuat terkejut dengan fakta miris yang ia temukan di dunia pendidikan. Dalam sebuah video yang viral, Lucky mengungkapkan adanya seorang siswa kelas 9 SMP di Indramayu, Jawa Barat yang sama sekali tidak bisa membaca.

Baca juga: Siswa SMP di Boyolali Bolos karena Seragam Belum Lunas, Ayah 3 Kali Memohon pada Guru sampai Jual TV

Tak hanya itu, ia juga mendapati siswa kelas 12 SMA yang tidak mampu menyelesaikan hitungan dasar seperti 3x4. Fenomena ini terungkap setelah Satpol PP Indramayu menjaring sekelompok siswa yang bolos sekolah. 

“Saya kaget banget lihat video ketika Kasatpol PP Indramayu merazia anak-anak yang lagi bolos sekolah,” ujar Lucky Hakim dari rekaman video yang diterima Tribun, Senin(18/8/2025).

Momen razia yang dilakukan Satpol PP Indramayu itu diketahui terjadi pada Senin (11/8/2025) lalu.  Kala itu, terjaring sedikitnya 10 siswa sedang bolos di areal Makam Selawe, Sindang. Mereka pun dibawa ke Kantor Satpol PP dan Damkar Indramayu untuk dilakukan pembinaan.

Saat melakukan pembinaan tersebut, baru terungkap ada siswa yang tidak bisa membaca hingga tidak bisa hitung-hitungan dasar. “Saya langsung kaget, saya tanya sama beberapa (jajarannya) ternyata memang banyak, banyak anak lulus SD yang tidak bisa baca,” ujar dia.

Lucky menyampaikan, usai mengetahui fakta itu, ia langsung mencari tahu penyebab hal tersebut bisa terjadi.

“Ada beberapa jawaban-jawaban karena masalah kurikulum lah, undang-undang pendidikan lah, dan lain-lain,” kata Lucky.

Lucky menyebut, kondisi ini menjadi PR besar kepala daerah. Termasuk dunia pendidikan yang lain dan fenomena ini harus segera dicarikan solusinya.

“Kita tuh membangun kabupaten dengan segala upaya tapi kalau misalnya banyak orang-orang yang sudah umur belasan tahun dan pernah sekolah terus nggak bisa baca,” ujar dia.

Baca juga: Bupati Lucky Lepaskan Ribuan Ular ke Sawah Indramayu, Petani Senang: Tak Gigit Manusia

“Kalau nggak pernah sekolah mungkin nanti kita training atau kita latih atau kita masukkan ke sekolah kejar paket, tapi ini masalahnya masih sekolah terus gak bisa baca, ini gimana,” lanjut Lucky Hakim.

Lucky Hakim dalam hal ini turut meminta adanya peran serta dari pemerintah pusat menyikapi fenomena anak SMP tidak bisa membaca ini. Menurutnya, kondisi tersebut sudah menjadi permasalahan yang serius. Pemkab pun tidak bisa bergerak sendiri untuk mengatasi masalah ini.

“Kita mau hajar habis-habisan di Kabupaten pun kalau sistemnya tidak mendukung ya akan amburadul semua,” ujar dia.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran untuk saya, terutama untuk entitas-entitas pendidikan ataupun yang bisa membuat undang-undang pendidikan atau seperti apapun, ini harus ada solusinya karena bangsa kita bisa hancur,” ujar dia.

Lucky menyampaikan, sudah menjadi kewajiban negara hadir untuk mencerdaskan bangsanya.

Kondisi ini pun menjadi ironi di tengah banyaknya sekolah yang berdiri di berbagai daerah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan