Kamis, 7 Agustus 2025

19 Proyek Panas Bumi Hasil Kolaborasi Pertamina dan PLN, Dorong Transisi Energi Nasional

PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjalin sinergi terkait pengembangan energi panas bumi.

Editor: Content Writer
dok. Pertamina
SINERGI PERTAMINA PLN - Penandatanganan MoU oleh Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Gedung Wisma Danantara, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025). Kerja sama ini terjalin untuk mewujudkan swasembada energi dan percepatan transisi menuju energi bersih. 

TRIBUNNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjalin sinergi melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan energi panas bumi.

Kolaborasi ini bertujuan mendukung upaya swasembada energi dan mempercepat transisi menuju energi bersih, sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintah. Salah satu fokus utamanya adalah percepatan pengembangan 19 proyek panas bumi dengan kapasitas total mencapai 530 Mega Watt (MW).

Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia menyampaikan, pengembangan energi panas bumi merupakan bagian dari agenda strategis nasional dalam memperkuat ketahanan energi dan mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon.

“Kami berkomitmen memastikan bahwa setiap inisiatif pengelolaan aset strategis dilaksanakan dengan tata kelola yang akuntabel, profesional, dan selaras dengan standar internasional. Melalui kolaborasi lintas BUMN yang terintegrasi, Danantara Indonesia mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kemandirian energi Indonesia,” jelasnya. 

Ruang lingkup kemitraan mencakup perumusan skema kerja sama yang optimal, pemanfaatan Wilayah Kerja Panas Bumi (“WKP”) milik masing-masing pihak, penyelarasan dan percepatan implementasi proyek, pelaksanaan studi kelayakan teknis dan komersial, serta pembentukan Tim Kerja Bersama dan Joint Committee sebagai forum koordinasi pelaksanaan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan bahwa sebagai entitas yang mengemban mandat dalam pengelolaan wilayah kerja panas bumi nasional, Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memperluas pemanfaatan sumber daya panas bumi sebagai tulang punggung energi bersih Indonesia. 

“Melalui kerja sama ini, kami menjajaki skema kolaboratif yang memungkinkan optimalisasi potensi wilayah kerja panas bumi secara terukur dan progresif. Bersama PLN dan Danantara Indonesia, kami siap mempercepat realisasi proyek strategis yang memberikan kontribusi langsung pada target transisi energi nasional dan peningkatan bauran EBT," tambah Simon. 

Baca juga: Selain Ketahanan Energi, Pertamina Patra Niaga Kembangkan Inovasi Sosial Lewat Program Ini

Selain MoU Pertamina dan PLN, juga dilakukan penandatanganan Head of Agreements antara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLNIP) tentang Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi untuk Pembangkit Listrik, serta Komitmen Perjanjanjian Konsorsium (consortium agreement) antara PGE dan PLNIP unit Ulubelu Bottoming dan unit Lahendong Bottoming, untuk Pengadaan Independent Power Producer (IPP) Project Cogen yang merupakan quick-win strategy untuk PGE mencapai kapasitas 1GW dalam 2 sampai 3 tahun mendatang. Komitmen ini diprioritaskan dilakukan di Ulubelu BU 30 MW dan Lahendong BU 15 MW. 

“Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, mencapai 24 Giga Watt (GW), sementara kapasitas terpasang saat ini baru mencapai sekitar 2,5 GW. Ini merupakan fondasi kuat untuk bertumbuh lebih agresif ke depan. Mari kita gunakan peluang emas ini untuk mempercepat pengembangan panas bumi sebagai energi bersih dan andal. Dengan sinergi, kita dapat menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam pemanfaatan energi geothermal dan ekonomi berkelanjutan,” tambah Simon.

Kolaborasi antara perusahaan-perusahaan nasional ini menjadi langkah percepatan dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Kemitraan strategis ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan aset, sumber daya, serta pengalaman yang dimiliki guna mendorong realisasi proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal).

Selain itu, inisiatif ini juga akan memperkuat rantai ekosistem energi terbarukan dari sisi hulu hingga hilir, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, disaksikan oleh CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani, di Gedung Wisma Danantara, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini difasilitasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui PT Danantara Asset Management (Persero).

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*)

Baca juga: Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Mencapai 1,04 Juta Barel per Hari di Semester I 2025

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan