Selasa, 26 Agustus 2025

Piala Dunia 2022

Protes ke Qatar, Paris dan 6 Kota di Prancis Tak akan Adakan Nonton Bareng Piala Dunia 2022

Beberapa kota di Prancis tak akan menggelar agenda nonton bareng Piala Dunia 2022 sebagai bentuk protes terkait hak asasi manusia para pekerja

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Claudia Noventa
GABRIEL BOUYS/AFP
Logo Piala Dunia 2022 Qatar. Kota Paris tak akan menggelar nonton bareng Piala Dunia 2022 sebagai bentuk protes. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai salah satu turnamen sepak bola paling dinantikan, Piala Dunia 2022 pasti akan menyedot banyak atensi.

Tak jarang, beberapa pihak akan menggelar nontong bareng saat agenda Piala Dunia 2022 untuk menampung antusiasme penonton tersebut.

Namun, sikap berbeda ditunjukkan oleh beberapa kota di Prancis soal Piala Dunia 2022.

Foto yang diambil pada 29 Maret 2022 ini menunjukkan pemandangan interior Stadion Internasional Khalifa di Doha, yang akan menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia sepak bola FIFA 2022.
Foto yang diambil pada 29 Maret 2022 ini menunjukkan pemandangan interior Stadion Internasional Khalifa di Doha, yang akan menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia sepak bola FIFA 2022. Kota Paris tak akan menggelar nonton bareng Piala Dunia 2022 sebagai bentuk protes. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Baca juga: Kick-off Piala Dunia 2022 Dimulai Bulan November, Laga Qatar vs Ekuador Jadi Pembuka

Sekira ada enam kota yang memastikan tak akan menggelar agenda nonton bareng Piala Dunia dengan menggunakan layar besar.

Paris menjadi kota terbaru di Prancis yang mengumumkan tak akan ambil bagian terkait nonton bareng agenda sepak bola empat tahunan tersebut.

Dikutip dari laman Cadena Ser, Paris tak menggelar nonton bareng Piala Dunia sebagai bentuk protes.

Pihak berwenang di Paris mengecam persoalan hak asasi manusia yang mereka pandang kurang memadai selama persiapan Piala Dunia berlangsung.

Paris hanya satu dari sekian banyak kota di Prancis yang mencoret rencana menayangkan Piala Dunia 2022 Qatar di layar besar.

Selain Paris, ada Marseille, Bordeaux, Lille, Strasbourg, Reims dan Rodez yang terlebih dahulu membuat keputusan yang sama.

Pihak kota Marseille mengatakan rencana tersebut sebagai bentuk komitmen terkait keadilan dan keamanan dalam olahraga.

"Kami tidak bisa berkontribusi soal promosi Piala Dunia 2022 Qatar," ungkap pihak kota Marseille.

Gelaran Piala Dunia 2022 sendiri akan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.

Protes Serupa

Memang, agenda Piala Dunia tahun ini banyak diwarnai protes-protes dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari penyedia apparel Timnas Denmark, Hummel.

Hummel sengaja membuat logo-logo yang umumnya ada di jersey sepak bola menjadi buram transparan.

"Desain ini tak hanya terinspirasi dari Euro 92, yang merupakan pencapaian terhebat Denmark di dunia sepak bola," tulis pihak Hummel dalam akun Instagram mereka.

"Namun ini juga sebagai bentuk protes kepada Qatar dan catatan kemanusiaan mereka."

"Itulah mengapa kami tak terlalu menampakkan detail di jersey Timnas Denmark di Piala Dunia."

"Kami tidak ingin terlihat mencolok di tengah turnamen yang memakan ribuan korban jiwa dalam pembangunannya," sambungnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan