Piala Dunia 2022
Profil Pelatih Timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2022, Optimisme Gregg Berhalter
Inilah profil pelatih timnas Amerika Serikat, Gregg Berhalter di Piala Dunia 2022 Qatar, optimisme dengan talenta muda The Yanks.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil pelatih timnas Amerika Serikat, Gregg Berhalter di Piala Dunia 2022 Qatar, optimisme dengan talenta muda The Yanks.
The Yanks merupakan julukan Timnas Amerika Serikat, tim di bawah kendali Gregg Berhalte soal urusan taktik.
Gregg Berhalter ditunjuk sebagai pelatih Amerika Serikat pada 2 Desember 2018 lalu.
Langkah tersebut diambil Federasi Sepakbola Amerika Serikat setelah The Yanks gagal lolos ke Piala dunia 2018 di Prancis.
Lantas, bagaimana performa Timnas Amerika Serikat di bawah asuhan Gregg Berhalter dan profil kariernya?
Baca juga: Profil Timnas Amerika Serikat, Kejutan Skuad Muda Star Stripes di Piala Dunia 2022
Profil Gregg Berhalter
Nama: Greg Berhalter
Tempat tanggal lahir: Englewood, New York pada 1 Agustus 1973
Umur: 49 tahun
Formasi: 4-3-3
Prestasi: Piala Emas 2020/2021, Piala Concacaf Nations League 2019/2020
Karier Kepelatihan
12 Desember 2011 - 24 Juli 2013: Hammarby
6 November 2013 - 1 Desember 2018: Columbus Crew (Direktur Olahraga dan pelatih)
2 Desember 2018 - Timnas Amerika Serikat
Gregg Berhalter adalah pelatih pertama tim Amerika Serikat yang bermain untuk timnas di Piala Dunia.
Sebagai pesepak bola, ia menjalani karier di atas lapangan hijau selama 25 tahun sebelum kemudian menjadi juru taktik.
Kedatangannya di timnas diharapkan membawa Amerika Serikat bertransformasi setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018.
Pertandingan pertamanya menangani The Yanks, Amerika Serikat menang dengan skor 3-0 atas Panama dalam laga persahabatan.

Berhalter membawa Amerika Serikat menang dalam tiga pertandingan pertamanya sebagai pelatih tanpa kebobolan.
Pada 2019 di ajang Piala Emas, Amerika serikat lolos dari babak penyisihan grup dengan tiga clean shet dan 11 gol yang dicetak.
Christian Pulisic dan kolega mengalahkan Curacao 1-0 di babak perempat final dan mengandaskan Jamaika 3-1 di semifinal.
Namun sayang, kesempatan pertama tersebut gagal saat meladeni Meksiko karena kalah 1-0.
Pada tahun yang sama, Berhalter memimpin The Yanks mengarungi CONCACAF Nations League.
Amerika Serikat mengalahkan Kuba dengan skor meyakinkan 7-0 sebelum dikalahkan Kanada 2-0.
Satu bulan kemudian, Amerika Serikat sukses membalas kekalahan dengan menghajar Kanada 4-1.
Lalu menang 4-0 atas Kuba untuk melaju ke semifinal turnamen tersebut.
Namun sayang, kehadiran kasus Covid-19 menghentikan turnamen ini untuk sementara.
Turnamen tersebut kembali dilanjutkan pada 2021, Amerika Serikat sukses melenggang ke final setelah mengalahkan Honduras 1-0.
Di final, Amerika Serikat harus memastikan kemenangan atas Meksiko melalui perpanjangan waktu.
Gol penalti Pulisic memastikan Amerika Serikat juara.
Optimisme dengan Talenta Muda

Jangan anggap Amerika Serikat hanya sebagai tim kuda hitam di Piala Dunia 2022 Qatar.
Gregg Berhalter punya sembilan pemain yang bermain di Liga Champions musim ini.
Menariknya, usia mereka jika dirata-rata hanya 21 tahun.
"Ini memberi Anda banyak optimisme ketika melihat beberapa pemain ini," ucap Berhalter, dikutip dari MLS Soccer.
"Bagaimana kinerja mereka di usia yang begitu muda akan sangat bagus bagi kami untuk menangani mereka, bekerja dengan mereka, dan untuk mulai membentuk tim," sambungnya.
Suntikan talenta muda yang dimiliki Amerika Serikat saat ini menghadirkan identitas taktis yang lebih asertif dan kenaikan tempo.
Ini akan menimbulkan keatletisan dan dinamis permainan.
"kami ingin memanfaatkan keatletisan kami," bebernya.
"Jadi, saya ingin melihat kami menjadi sangat agresif di sisi pertahanan, dan menekan lawan dengan tekanan tinggi."
"Kami pikir kami memiliki kecepatan yang cukup di belakang untuk menutupi celah, atau untuk memainkan garis yang lebih tinggi," jelasnya.
Lihatlah, Amerika Serikat punya Tyler Adams, Sergino Dest, Weston McKennie, Christian Pulisic, dan Giovanni Reyna.
Belum lagi gelandang berusia 17 tahun, Yunus Musah yang memainkan peran utama dalam formasi Gattuso bersama Valencia.
Amerika Serikat juga punya gelandang yang juga bisa berperan sebagai bek tengah Own Otasowie (Wolves).
Lalu pemain sayap Barcelona, Konrad de la Fuente, serta striker Nicholas Gioacchini.
"Saya ingin tim kami bagus dan kompak saat kami menekan, ofensif, kami memiliki banyak pemain terampil," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sina)
BACA:
Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022
Profil 8 Stadion Piala Dunia Qatar