Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022: Basmi Ujaran Kebencian ke Pemain, FIFA Rilis Layanan Perlindungan Online
FIFA merilis sebuah layanan berbasis online guna mencegah tindakan diskriminasi serta ujaran kebencian selama Piala Dunia 2022 berlangsung.
Penulis:
Isnaini Nurdianti
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Sepak Bola Dunia, FIFA, merilis sebuah layanan berbasis online guna mencegah tindakan diskriminasi serta ujaran kebencian selama Piala Dunia 2022 berlangsung.
Dikutip dari Doha News, layanan online tersebut bernama The Social Media Protection Service (SMPS).
Melalui SMPS, FIFA akan memantau 1x24 jam akun media sosial milik seluruh pemain yang berpartisipasi di Piala Dunia Qatar.
Nantinya, SMPS akan memindai komentar kasar, diskriminatif, dan mengancam para pemain.
Jika ditemukan komentar yang masuk ke dalam kriteria negatif tersebut, maka akun yang bersangkutan akan dilaporkan ke pihak hukum.
Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan jika layanan tersebut sebagai komitmen dalam memberikan kondisi terbaik bagi para pemain.
"FIFA berkomitmen untuk memberikan kondisi terbaik bagi para pemain untuk melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka."
"Di Piala Dunia FIFA Qatar 2022 kami dengan senang hati meluncurkan layanan yang akan membantu melindungi pemain dari efek merusak yang dapat ditimbulkan oleh postingan media sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan mereka," kata Gianni Infantino.
Baca juga: Serba-serbi Piala Dunia 2022, Ada Restoran Milik Orang Indonesia yang Sudah Eksis 10 Tahun

Didukung Berbagai Pihak
Presiden Pemain Sepak Bola Profesional di Seluruh Dunia (FIFPRO), David Aganzo, menyambut baik langkah yang dilakukan FIFA tersebut.
“Kami berharap layanan perlindungan media sosial memberikan titik awal untuk membantu membela peserta dari pesan kasar dan perusahaan media sosial bergabung dan mendukung kami dalam menangani masalah di Piala Dunia FIFA," kata Gianni Infantino.
Selain itu, mantan penyerang Timnas Brasil, Willian, juga mendukung adanya layanan perlindungan media sosial untuk para pemain.
Masih dari sumber yang sama, Willian juga pernah mendapatkan sebuah ancaman dan pelecehan secara online.
Akibat dari peristiwa tersebut, ia dan keluarganya mengaku sangat menderita.
“Saya sangat menderita, dan keluarga saya sangat menderita karena orang-orang mulai menyerang kami di media sosial, menyerang keluarga saya, putri saya, dan itulah mengapa saya berdiri sekarang dengan FIFA untuk melihat apakah Anda dapat menghentikan hal semacam ini,” kata Willian.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Teriakan Suporter soal Larangan Alkohol Beredar di Dalam dan Luar Stadion
Kylian Mbappe Dapat Nyanyian Rasisme
Baru-baru ini, Kylian Mbappe mendapat rasisme jelang Piala Dunia 2022 Qatar.
Mbappe sempat mendapat perlakuan buruk dari beberapa suporter Argentina.
Peristiwa tersebut terekam dalam acara live TyC Sports, salah satu channel olahraga di Argentina.
Dikutip dari Daily Mail, terlihat suporter yang menyanyi dengan kata-kata bahwa Mbappe berasal dari Angola, serta mengejek isu hubungan penyerang Prancis itu dengan seorang model transgender bernama, Ines Rau.
Reporter yang bertugas pun langsung meminta suporter yang bernyanyi untuk berhenti.
Namun usaha tersebut terlambat, sebab siarannya sudah berjalan dan didengar oleh banyak penonton.
Daily Mail melaporkan bahwa potongan video tersebut viral di Twitter dan telah mendapatkan retweet lebih dari 20.000 kali.
Melihat kejadian tersebut, maka tindakan yang dilakukan FIFA dengan meluncurkan layanan perlindungan sosial media tersebut adalah sebuah langkah yang tepat.
BACA:
Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022
Profil 8 Stadion Piala Dunia Qatar
Daftar Peserta dan Pembagian Grup Piala Dunia 2022
Sejarah Piala Dunia atau FIFA World Cup
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)