Piala Dunia 2022
Fakta-Fakta Menarik Fase Grup Piala Dunia 2022, Para Raksasa Tumbang, Dominasi Tim Eropa Runtuh
Pada Piala Dunia 2022, tak ada satu tim pun yang memenangi tiga laga fase grup, pertama kali sejak 1994. Apa fakta menarik lainnya di Piala Dunia ini?
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Fakta-Fakta Menarik Fase Grup Piala Dunia 2022, Para Raksasa Tumbang, Lunturnya Dominasi Tim Eropa
TRIBUNNEWS.COM - Babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 meninggalkan
Sejumlah fakta dan cerita menarik terjadi selama pertandingan di fase grup Piala Dunia 2022.
Satu di antaranya adalah lunturnya dominasi tim-tim Eropa yang ditandai oleh tersingkirnya sejumlah tim raksasa sepkabola.
Baca juga: Lima Kejadian Heboh di Fase Grup Piala Dunia 2022, Asia Mengaum, Ada yang Bikin Messi Bingung
Baca juga: Korea Selatan Tekuk Portugal, Cristiano Ronaldo Marah Dihina Cho Gue-sung Saat ke Luar Lapangan
Seperti diketahui, seluruh pertandingan di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 telah resmi berakhir pada Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB.
Laga penyisihan grup edisi tahun ini menarik perhatian publik lantaran banyaknya kejutan yang terjadi.
Di samping itu, ada beberapa rekor, fakta menarik, hingga sejarah baru yang tercipta.
Dilansir SuperBall dari Fox Sports, berikut beberapa fakta menarik seputar babak penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Baca juga: Fakta Unik Bola Piala Dunia 2022, Bikin Jepang Singkirkan Jerman, Mesti Di-Charge Sebelum Digunakan
Tidak Ada Tim Catat Rekor Sempurna

Brasil menjadi tim terakhir di antara 32 tim yang memiliki peluang untuk meraih rekor sempurna di fase grup.
Akan tetapi, skuad besutan Tite itu secara mengejutkan kalah 0-1 dari Kamerun di laga terakhir.
Ini adalah untuk pertama kalinya juara Piala Dunia lima kali itu menelan kekalahan dari wakil Afrika.
Baca juga: Jadwal Bola Malam Ini, Prediksi SKor Inggris vs Senegal dan Prancis vs Polandia di Piala Dunia 2022
Kekalahan Brasil menandai tidak ada satu tim pun yang memenangi tiga laga fase grup, pertama kali sejak 1994.
Belanda, Inggris dan Maroko menjadi tim dengan poin terbanyak (7 poin) setelah dua kali menang dan satu kali imbang.
Tim-tim Raksasa Tersingkir

Tujuh dari 20 tim peringkat teratas di dunia menurut ranking FIFA gagal lolos ke babak sistem gugur.
Sembilan jika termasuk peringkat 6 FIFA Italia dan peringkat 17 Kolombia yang gagal lolos ke Qatar.
Belgia menjadi tim dengan peringkat FIFA tertinggi yang gagal lolos ke fase gugur usai finis ketiga di Grup F.
Jerman, peringkat 11 FIFA, juga harus pulang usai finis ketiga di Grup E lantaran kalah selisih gol dari Spanyol.
Parahnya lagi, ini adalah untuk kedua kalinya secara beruntun Der Panzer gagal lolos dari fase grup Piala Dunia.
Tim 20 besar lainnya yang tersingkir adalah Denmark (peringkat 10), Meksiko (13), Uruguay (14), Wales (19) dan Iran (20).
Rekor Baru Asia

Sebanyak tiga tim Asia berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia, pertama kali dalam sejarah.
Ketiga tim tersebut adalah Jepang (juara Grup E), Korea Selatan (runner-up Grup H), dan Australia (runner-up Grup D).
Mereka semua lolos ke babak 16 besar lewat perjuangan yang sulit di mana Jepang mengalahkan Jerman dan Spanyol.
Kemudian Korea Selatan mengalahkan Portugal dan Australia menang beruntun melawan Tunisia dan Denmark.
Sebelumnya, Asia paling mentok hanya mengirim dua wakil di 16 besar yaitu pada 2002 dan 2010 (Jepang dan Korea Selatan).
Runtuhnya Dominasi Eropa dan Amerika Latin

Tim Eropa dan Amerika Selatan telah mendominasi babak 16 besar sejak Piala Dunia pertama kali digelar pada 1930.
Namun, tahun ini menandai jumlah terendah gabungan tim dari Eropa dan Amerika Selatan sejak babak 16 besar dimulai pada tahun 1986.
Hanya dua tim dari Amerika Selatan yang lolos, Brasil dan Argentina, terendah sejak 1994 dan 2002.
Sedangkan Eropa hanya meloloskan tujuh tim, namun yang terendah masih milik edisi 2010 dan 2014 (6 tim).
Rekor Terburuk Negara Tuan Rumah

Qatar mencapai titik terendah baru untuk negara tuan rumah setelah kalah dalam tiga pertandingan fase grup.
Mereka menjadi negara tuan rumah kedua yang gagal lolos ke putaran kedua setelah Afrika Selatan pada 2010.
Namun setidaknya Bafana Bafana, julukan Afrika Selatan, mendapat 4 poin hasil sekali menang dan sekali imbang. (Dwi Aryo Prihadi/SuperBall)