Piala Dunia 2022
Portugal vs Swiss, Mayoritas Publik Selecao Tak Mau Ronaldo Jadi Starter, Bukan Lagi CR7 Tapi CR37
Fakta mengejutkan 70 persen publik Portugal tak mau Cristiano Ronaldo jadi starter pada laga babak 16 besar Piala Dunia Portugal vs Swiss nanti malam
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
A Selecao lolos sebagai juara grup H dengan enam poin, meski di laga terakhir kalah dari Korea Selatan, sang runner-up 1-2. Sebelumnya, Ronaldo cs mengalahkan Ghana 3-2, dan Uruguay 2-0.
Pelatih Portugal, Fernando Santos melakukan enam pergantian di laga terakhir. Kini, melawan Swiss, dia bisa kembali memasang formasi terkuatnya.
Dikutip dari Sportsmole, Santos akan memasang formasi 4-3-1-2 dengan Cristiano Ronaldo diduetkan bareng Joao Felix di lini depan.
Di belakangnya, sang playmaker, Bruno Fernandes, yang sudah mengemas dua gol, dan dua assists, bakal mengendali aluar serangan.
Senyum Masam Xherdan Shaqiri

Kubu Swiss sementara itu melaju ke 16 besar setelah jadi runner-up grup H dengan enam poin, di bawah Brasil yang juga meraup enam poin tapi unggul selisih gol.
La Nati mengalahkan Kamerun 1-0 pada laga pembuka, disusul kekalahan dari Brasil 0-1.
Mereka berhasil lolos setelah secara dramatis mengalahkan Serbia 3-2 di laga terakhir.
Penyerang andalan Swiss, Xherdan Shaqiri meyakini timnya punya semua senjata untuk lolos ke perempatfinal. Syaratnya, mereka harus tampil solid sebagai tim untuk meredam Portugal.

Kedua tim bertemu di Nations League Juni lalu. Ketika itu, Swiss kalah 4-1 di Lisbon, namun bangkit kembali dengan kemenangan 1-0.
"Bagi saya itu akan sangat berbeda, karena tidak ada pertandingan persahabatan, ini bukan Liga Bangsa-Bangsa, tekanannya tinggi, jadi sekarang penting bagaimana para pemain mengatasi tekanan," kata Shaqiri.
"Kuncinya adalah benar-benar memiliki performa spesial dari seluruh tim karena Anda tahu, kami adalah Swiss, kami tidak memiliki Cristiano di tim kami," kata winger Chicago Fire FC ini tersenyum masam.
Sama seperti Ronaldo, Shaqiri juga tengah mengincar rekor pribadi.
Penyerang berusia 31 tahun ini telah mengemas lima gol dari tiga kali Piala Dunia, 2014, 2018, dan 2022.
Dia hanya berjarak satu gol untuk menyamai topskor Swiss di Piala Dunia, Sepp Huegi yang menciptakan enam gol pada Piala Dunia 1954 lalu. (Tribun Netwrok/den)