Pilkada Serentak 2020
Diajak PKS untuk Lawan Gibran dalam Pilkada Solo, Achmad Purnomo: Sudah Tidak Mungkin Lagi
Achmad Purnomo mengatakan sudah tidak mungkin lagi PKS mengajaknya atau mengusung calon untuk melawan Gibran Rakabuming dalam Pilkada Solo 2020.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, menanggapi ajakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.
Seperti diketahui, Ketua Bappilu DPD PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto, sempat mengungkapkan ketertarikannya pada Achmad Purnomo.
Namun, Purnomo menilai peluang PKS bisa mengusung bakal calon dalam pilkada mendatang sangat tipis.
Dikutip Tribunnews dari TribunSolo, PKS saat ini hanya memiliki lima kursi di DPRD Kota Solo.
Dari jumlah tersebut, PKS masih membutuhkan empat kursi sebagai syarat ambang batas kursi partai pengusung bakal calon.

Baca: Siap Ajak Achmad Purnomo Lawan Gibran, PKS: Kita Kalahkan Dinasti Politik di Kota Solo
Baca: Sikap Jokowi soal Kerabatnya di Pilkada 2020: Bicara dengan Surya Paloh hingga Undang Pesaing Gibran
Tak hanya itu, partai non-PDIP, PAN dan Gerindra, tampak yakin mendukung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Purnomo pun mengatakan kemungkinan PKS mengusung bakal calon sudah tertutup.
"Saya bilang sudah tidak mungkin lagi, tertutup kemungkinannya, itu menurut saya."
"Tidak tahu kalau nanti ada berita spektakuler," ujar Achmad Purnomo, Selasa (28/7/2020).
Mengenai PKS berpeluang menduetkan dirinya dan cucu Pakubuwono XII, BRA Putri Woelan Sari Dewi, Purnomo pun memberikan tanggapan.
Purnomo menyebutkan ia tidak ingin berandai-andai.
Ia juga menegaskan hingga saat ini belum ada tawaran secara langsung untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.
"Jangan berandai-andai, pokoknya belum ada tawaran kepada saya," tegas Purnomo, Selasa, dilansir TribunSolo.
Sementara Purnomo mengatakan dirinya belum mendapat penawaran, Sugeng Riyanto mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menjalin komunikasi dengan Wakil Wali Kota Solo tersebut.
Terakhir, kata Sugeng, komunikasi antara pihaknya dan Purnomo terjadi pada Rabu (22/7/2020) saat Sidang Paripurna DPRD Kota Solo.
Baca: Sebut Gibran Pasti Menang, Achmad Purnomo Ungkap Alasan Tak Bersedia Jadi Timses
Baca: Pengenalan Calon Gibran-Teguh kepada Kader PDIP Diundur Sampai Hasil Swab Test ke Luar
Mengutip TribunSolo, Sugeng mengungkapkan kepastian Purnomo akan bergabung atau tidak masih abu-abu.
"Beliau tidak menolak tapi juga belum mengiyakan," katanya, Selasa.
Sebelumnya, BRA Putri Woelan Sari Dewi diketahui mendatangi kantor DPD PKS Kota Solo pada Kamis (23/7/2020).

Tampaknya Putri tengah mencoba peluang untuk maju dalam kontestasi Pilkada Solo 2020, melawan Gibran dan Teguh.
Dikutip dari TribunSolo, kedatangan Putri diterima langsung oleh Sugeng Riyanto dan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Solo, Budhi Hartanto.
Sugeng mengungkapkan kedatangan Putri saat itu adalah menunjukkan minat ikut pilkada sebagai lawan Gibran.
"Di situ Mbak Putri penjajakan awal kaitan dengan niatan beliau untuk ikut di kontestasi pilkada artinya sebagai penantang Gibran," terangnya.
Anggap Purnomo sebagai Simbol Perlawanan
Ketua Bappilu DPD PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto, menilai sosok Achmad Purnomo sebagai simbol perlawanan.
Hal ini, kata Sugeng, mengingat Achmad Purnomo gagal maju Pilkada Solo 2020 karena gagal mendapat rekomendasi PDIP.

Baca: Gibran Jawab Tudingan soal Politik Dinasti: Saya Ikut Kontestasi, Bisa Menang Bisa Kalah
Baca: Gibran Minta Maaf Blusukan ke Wilayah Anggota Fraksi PDI Perjuangan Tanpa Mengetuk Pintu
Seperti diketahui, PDIP mengumumkan nama Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa sebagai pasangan yang mereka usung dalam Pilkada Solo 2020.
"Saya kira simbol perlawanan atau simbol 'yang terzolimi' adalah sosok Pak Purnomo dan saya kira publik akan sangat mudah memahami Pak Purnomo menyatakan siap maju," terang Sugeng, Selasa, dikutip dari TribunSolo.
"Saya meyakini memberikan empati dalam bentuk dukungan suara kita paham, saya kira filosofi masyarakat Indonesia dan Jawa khususnya memahami bab rasa."
"Rasa yang dirasakan Pak Purnomo, digadang-gadang, dijanjikan dan seterusnya tapi di detik akhir meleset semua," sambung dia.
Sugeng Riyanto mengatakan jika ada koalisi partai non-PDIP pada Pilkada Solo 2020, maka hal itu akan luar biasa.
Ia pun meyakini bisa mengalahkan dinasti politik di Kota Solo.
"Kita meyakini bisa mengalahkan politik dinasti di Kota Solo," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)