Rabu, 10 September 2025

Pilpres 2019

Budiman Sudjatmiko Heran Dengan Pernyataan Prabowo

Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, Menyebut istilah 'ekonomi kebodohan' karena mengklaim jutaan hektare tanah dikuasai swasta.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Politisi PDI-P, Budiman Sudjatmiko 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, Menyebut istilah 'ekonomi kebodohan' karena mengklaim jutaan hektare tanah dikuasai swasta.

Hal itu ia katakan saat rapat kerja nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018) kemarin.

Menanggapi itu, politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, merasa heran dengan perkataan yang dilontarkan Prabowo.

Baca: Arsul Sani: Pelapor Kasus Korupsi Harus Mendapat Perlindungan

Menurutnya, Prabowo aneh karena pemerintah Indonesia saat ini sedang menatap optimis bisa memimpin di revolusi industri ke-4.

"Saat Indonesia ingin memacu kecerdasan alami, kecerdasan buatan bangsa Indonesia berbasis big data, malah Pak Prabowo bicara soal kebodohan. Terus yang mau dibuat Indonesia jadi besar itu apa? Kalau kemudian narasinya narasi mengkerdilkan diri tapi menginginkan Indonesia great again," kata Budiman di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2018).

Baca: Sejumlah Perempuan Deklarasi Dukung Prabowo-Sandiaga

Menurut Budiman, pemerintahan dibawah kepemimpinan Jokowi ingin maju.

Sehingga narasi yang sedang dibangun adalah narasi kecerdasan buatan big data, blok C neurosains, dan lainnnya.

Itu yang mulai dikerjakan pemerintahan sekarang dan tidak ada jalan lain.

"Karena kalo berhenti ditabrak juga dari belakang. Mau mundur, ini anda bayangkan anda ingin masuk stadion berdesak desakan dengan pintu yang sempit terus anda memilih berdiri saja ditabrak dari belakang nekat lagi kalo anda ingin mutar balik arah ditabrak lagi sama orang dibelakang terus diinjak injak," jelas Budiman.

Baca: Polisi Belum Punya Rencana Panggil Saksi Lain dari Pemprov DKI Terkait Kasus Ratna Sarumpaet

"Nah saya pikir Pak Prabowo sebaiknya tidak mengajak kita berhenti di tengah rombongan yang akan arus revolusi industri keemaat itu apalagi mengajak kita kembali kebelakang. Saya kira apa yang bicara kalo semua dikerdilkan," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan