Pilpres 2019
Prabowo-Sandi Dipuji Karena Pindahkan Markasnya ke Jawa Tengah
Ia menegaskan merebut suara di Jawa Tengah yang notabene basis suara petahana memang hal penting.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Hasanudin Aco
"Ini betul, akan kami pusatkan (kampanye) di Jawa Tengah," kata Sandiaga melalui keterangan tertulis, Minggu (9/12/2018).
Sandi ingin fokus berkampanye di Jawa Tengah lantaran di wilayah tersebut masih banyak masyarakat yang ingin mengetahui visi misinya sebagai pendamping Prabowo Subianto.
"Karena di sana (Jawa Tengah) lokasi luas dan animo masyarakatnya banyak," lanjut Sandiaga.
Psywar Prabowo - Sandi ke Jokowi - Maruf Amin
Analis politik Pangi Syarwi Chaniago memiliki pandangan terkait pemindahan Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ke Jawa Tengah.
Menurut Pangi, pemindahan tersebut merupakan langkah kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno melakukan perang urat syaraf (psywar) terhadap kubu Joko Widodo (jokowi) - Maruf Amin.
Diketahui, Jawa Tengah merupakan salah satu basis besar suara PDI Perjuangan di Pulau Jawa, salah satu partai pengusung pasangan calon Jokowi - Maruf Amin.
Baca: Kubu Jokowi: Narasi Kubu Prabowo Tidak Mendidik
"Kalau kita cermati, BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang melakukan penetrasi dan ekspansi ke jantung lawan. Saya pikir ini adalah sesuatu yang normal, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang berupaya memperkecil ketimpangan (margin\gap) elektoral di Jawa Tengah," kata Pangi dalam keterangannya, Selasa (11/12/2018).
Paling tidak, Pangi yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mengatakan kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang mencoba mengimbangi suara Jokowi di Jawa Tengah.
"Syukur-syukur kalau menang, dan sulit memang karena medannya enggak mudah, punya tantangan tersendiri. Namun sepertinya BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang melakukan cek ombak (testing the water)," katanya.
Pada pemilihan presiden 2014, perolehan suara Jokowi - Jusuf Kalla jauh lebih unggul sebesar 12.959.540 (66,65 persen) dibandingkan suara Prabowo - Hatta sebesar 6.485.720 (33,35 persen).
Dalam strategi pendekatan polical marketing, Pangi menjelaskan, dikenal istilah penentuan peta wilayah zonasi pemenangan berdasarkan aspek pemilih paling potensial, yang terdiri dari variabel kepadatan penduduk maupun konsentrasi pemilih.
"Saya ingin katakan, Jawa jadi rebutan karena jumlah penduduknya besar dan padat, sehingga suara pemilih Jawa menjadi penentu," tutur Pangi.
Pertama, lanjut Pangi, zona pertempuran primer ini menjadi zona wilayah prioritas utama seperti Jawa Tengah. Kedua, zona pertempuran sekunder, jelas ada target minimal, yaitu bagaimana mengimbangi suara Jokowi agar Prabowo tidak kalah telak,
"Belajar dari kekalahan telak Prabowo - Hatta pada pilpres 2014 di Jawa Tengah," katanya.