Pilpres 2019
Indodata dan Puskaptis Keluarkan Survei Terbaru Jokowi Vs Prabowo, Hasilnya Bertolak Belakang
Sembilan hari jelang pencoblosan, lembaga survei Indodata dan Puskaptis merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapre
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Bulan Januari 2019
Sebelumnya, pada Januari 2019, Puskaptis juga merilis hasil survei elektabilitas para kandidat Pilpres 2019.
Dalam survei tersebut pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan perolehan 45,90 persen suara.
Sementara Prabowo-Sandi memperoleh 41,80 persen suara, dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 12,30 persen suara.
Atau dengan kata lain selisih elektabilitas keduanya tinggal 4,1 persen.
Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid mengatakan, banyak latar belakang yang membuat responden kemudian memilih Prabowo-Sandi.
"Di antaranya menginginkan perubahan dan presiden baru, sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa," katanya dalam siaran persnya, Selasa, (29/1/2019).
Sementara itu, mereka yang memilih Jokowi karena menganggap calon petahana tersebut mampu melanjutkan pembangunan, merakyat, dan berpengalaman.
"Selisih antara keduanya yang sangat tipis, sebagai petahana karena tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kebijakan ekonomi rendah," katanya.
Dalam survei tersebut diketahui, terdapat 46,61 persen yang menginginkan Jokowi jadi presiden lagi.
Angkat tersebut menurutnya bukan angka yang aman bagi calon, apalagi untuk petahana.
"Perbedaan tingkat elektabilitas di bawah 10 persen dapat disimpulkan belum unggul secara signifikan dari calon pasangan nomor 2, mengingat waktu masih tersisa tiga bulan kedepan."
"Artinya masih terbuka peluang dalam meraih simpati publik dalam mengejar ketertinggalan bagi pasangan Prabowo-Sandi," kata dia.
Survei Puskaptis dilakukan pada 8 sampai 14 Januari 2019.