Pilpres 2019
Selain Ragukan Hasil Real Count KPU, Fadli Zon juga Usul DPR Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu
Fadli Zon meragukan hasil real count yang dilakukan KPU. Selain itu, Fadli Zon juga mengusulkan DPR membentuk pansus kecurangan Pemilu.
Editor:
Sri Juliati
Fadli Zon meragukan hasil real count yang dilakukan KPU. Selain itu, Fadli Zon juga mengusulkan DPR membentuk pansus kecurangan Pemilu.
TRIBUNNEWS.COM - Fadli Zon meragukan hasil sementara penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2019.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu juga mengusulkan DPR membentuk pansus kecurangan Pemilu.
Alasan keraguan hasil real count KPU, kata Fadli, karena KPU tidak menggunakan rekapitulasi manual berjenjang.
"Saya masih meragukan karena sekarang sistemnya berjenjang dong."
"Manual berjenjang coba diumumkan, manual berjenjang karena yang dihitung kan manual berjenjang."
"Itu kan tidak dipake," kata Fadli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Baca: Ungkap Alasan Rekapitulasi Suara Tim BPN Berpindah-pindah, Fadli Zon: Masalah Keamanan
Baca: BPN Rahasiakan Lokasi Penghitungan Real Count, Fadli Zon Jelaskan Alasannya
Baca: Pemilu Serentak Banyak Makan Korban, Fadli Zon Bilang Itu Bencana Politik
Fadli mengatakan, Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU bisa salah dalam menginput data.
"Input datanya salah rumusnya bisa salah, jadi kalau mau kita bikin 90 lawan 10 juga bisa gampang itu."
"Saya kira anak mahasiswa juga bisa mengerjakan itu," ujarnya.
Fadli mengibaratkan, hasil sementara real count KPU yang menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin seperti algoritma.
"Yaa kalau kita ada algoritma pasang aja 90-10 gitu bisa. Mau sampe kiamat juga itu aja hasilnya," kata dia.
Baca: Fadli Zon Ragukan Hasil Real Count KPU
Baca: Disaksikan Ratna Sarumpaet, Tompi Singgung Cuitan Fadli Zon dan Kekonyolan Hanum Rais
Baca: Fadli Zon Minta KPU Konsentrasi Pada Pengamanan Suara Rakyat
Selain itu, Wakil Ketua DPR itu mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) kecurangan Pemilu 2019.
Sebab, menurut Fadli, banyak temuan kecurangan pemilu yang cukup masif, terstruktur, dan brutal.
"Saya akan mengusulkan meski ini akhir periode, kalau misalnya teman-teman itu menyetujui akan bagus untuk evaluasi ke depan."
"Karena kecurangan ini cukup masif, terstruktur dan brutal. Mulai pra pelaksanaan, pelaksanaan dan pasca-pelaksanaan," kata Fadli.
Fadli mengatakan, akan mengusulkan pembentukan pansus tersebut ke fraksi-fraksi yang ada di DPR.
Baca: Fadli Zon Tak Lolos ke Senayan? Yunarto Wijaya Beberkan Fakta Berikut Ini
Baca: Fadli Zon Sindir Jokowi Kirim Utusan, Luhut Minta Prabowo Tak Dengarkan Masukan yang Belum Jelas
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, adanya pansus akan menjadi alat penelusuran kelemahan dari sistem dan prosedur Pemilu.
"Ada pansus tadi lebih enak. Karena bisa menjadi sebuah alat melakukan investigasi dan bisa menelusuri kelemahan dari sistem, prosedur dan sebagainya."
"Sehingga kita bisa mengevaluasi agar tidak ada lagi pemilu seperti sekarang ini," ujarnya.
Selanjutnya, Fadli juga mendukung adanya Tim Pencari Fakta kecurangan Pemilu seperti yang diusulkan BPN Prabowo-Sandiaga.
"Saya kira semuanya perlu (TPF), agar kita sebagai negara yang sudah memilih sistem demokrasi ga lagi bongkar pasang," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Materi Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mendorong masyarakat sipil untuk membentuk tim independen pencari fakta kecurangan pada Pemilu 2019.
Pasalnya, Sudirman mengaku pihak BPN telah menerima banyak laporan dugaaan kecurangan yang terjadi.
"Kita dorong supaya masyarakat sipil mengonsolidasikan itu (tim independen pencari fakta kecurangan), karena kita ini kurang kekuatan pihak ketiga," ujar Sudirman di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Menurut Sudirman, hingga saat ini BPN sudah mengumpulkan banyak bukti kecurangan di berbagai daerah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fadli Zon Usul DPR Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu " dan Fadli Zon Ragukan Hasil Real Count KPU"