Rabu, 3 September 2025

Pilpres 2019

Prabowo: Pernyataan Hendropriyono Rasis

Calon Presiden Prabowo Subianto menyebut pernyataan yang dilontarkan Hendropriyono soal WNI keturunan arab rasis.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Pada pidatonya Prabowo meminta kepada para pendukungnya untuk ikut menjaga formulir C1 di setiap kecamatan. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto menyinggung ucapan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang meminta warga Indonesia keturunan Arab tidak melakukan tindakan provokasi.

Menurut Prabowo pernyataan yang dilontarkan Hendropriyono tersebut sangat rasis.

"Pernyataan saudara Hendropriyono yang singgung masalah keturunan warga negara Indonesia di mana kami lihat bahwa pernyataan itu bersifat rasis," kata Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran, Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (8/5/2019).

Baca: Polisi Sudah Periksa Puluhan Saksi Terkait Kasus yang Menjerat Bachtiar Nasir

Menurut Prabowo Subianto, pernyataan Hendropriyono itu justru berpotensi mengadu domba dan memecah belah bangsa.

Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan pers kepada media menyikapi kondisi politik terkini di Kediamannya, Jalan Kertanegara, nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (8/5/2019).
Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan pers kepada media menyikapi kondisi politik terkini di Kediamannya, Jalan Kertanegara, nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (8/5/2019). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Selain itu, menurut Mantan Danjen Kopassus itu, pernyataan tersebut bernada ancaman, karena dilontarkan orang yang berada lingkaran kekuasaan.

"Hal ini lebih memprihatinkan karena terdapat nada ancaman. Kemudian juga kami lihat ini dilakukan oleh orang yang dekat dengan lingkaran kekuasaan saat ini," katanya.

Baca: Perkara e-KTP, KPK Sita Mobil Toyota Land Cruiser Hitam Milik Tersangka Markus Nari

Meskipun demikian Prabowo yakin bahwa Hendropriyono khilaf melontarkan pernyataan tersebut.

Ia merasa prihatin dan perlu berkomentar, karena selama ini sering dituduh sering membela Islam garis keras.

"Jadi tuduhan ini kami anggap sebagai upaya yang tidak menguntungkan kita," katanya.

Sandiaga minta berikan komentar sejuk

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno tidak mau menanggapi terlalu jauh pernyataan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono yang memperingatkan WNI keturunan.

Sandiaga hanya menganjurkan semua pihak menyampaikan komentar yang sejuk di bulan suci Ramadan ini.

“Saya tak mau saling berbalas, Pak Hendropriyono adalah senior kita, di bulan puasa ini mari sampaikan komentar sejuk dan mempersatukan,” ungkap Sandiaga di Rumah Siap Kerja, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

Baca: 35 Perwira Tinggi TNI Dimutasi, Berikut Nama-nama Mereka

Sandiaga sendiri mengatakan masyarakat Indonesia sudah dewasa dan tak akan terprovokasi dengan hal-hal semacam itu.

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat ditemui di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya I Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat ditemui di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya I Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019). (Tribunnews.com/ Rizal Bomantama)

“Asalkan Pemilu digelar sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, transparan, dan bermartabat, saya kira kita tak perlu khawatir,” tegasnya.

Baca: Kunjungi Calon Ibu Kota Negara di Kaltim, Begini Respon Jokowi

“Tapi kalau ada kecurangan dalam Pemilu, masyarakat tak akan menerima apapun hasilnya,” tambahnya.

Karena itu untuk membuat masyarakat percaya Sandiaga meminta penyelenggara Pemilu 2019 untuk segera melakukan klarifikasi dan koreksi atas laporan dugaan kecurangan Pemilu yang sudah disampaikan ke Bawaslu RI.

“Juga audit sistem IT KPU,” ujarnya.

Pernyataan Hendropriyono

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pascapemilu 2019.

Hendro menyebut, budaya masyarakat Indonesia sangat menghormati pemimpinnya. Sehingga, WNI keturunan tak memprovokasi usai gelaran Pemilu.

"Saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Baca: Haruskah Mempertahankan Pemilu Serentak?

Hendro mastikan, ucapannya itu tak memiliki maksud apapun apalagi bernuansa SARA dan unsur sentimen terhadap suatu golongan.

Ia hanya khawatir, masyarakat di lapisan bawah terprovokasi akibat ujaran dan perkataan tokoh WNI keturunan yang bisa menimbulkan perpecahan bangsa.

Terlebih, ajakan untuk melawan pemerintah dengan cara aksi-aksi di jalanan.

"Masyarakat keturunan arab WNI tau lah posisinya yang dimuliakan oleh masyatakat kita. Dengan dimulaikanlah,dia itu dalam posisi yang mengayomi masyarakat," kata dia.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

"Jangan memprovokasi masyarakat melakukan politik jalanan, mengajak pawai, apapun namanya kedaulatan rakyat, tapi itu dijalanan dan tidak disiplin," ucap Hendropriyono.

Baca: KPU: Sangat Mungkin Salinan Form C1 Digandakan

Mantan Ketua Umum PKPI ini kemudian meminta kepada masyatakat agar tak terprovokasi terhadap ujaran dan perkataan para tokoh WNI keturuan yang menyebarkan kebencian kepada pemerintah.

"Kalau tidak ada yang mengingatkan, lalu siapa yang ingatkan terus semau-maunya aja ngomong maki-maki, bahasa yang kasar, bahasa yang kasar dan tidak pantas didengar oleh cucuk-cucuk kita. Masa dengar sepeti itu kepada seorang presidennya, terhadap pemimpinnya, engga boleh," tutup Hendropriyono.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan