Pilpres 2019
Sebut SBY Kayak Serangga, Wakil Ketua Umum Gerindra ''Usir'' Demokrat dari Koalisi Prabowo
Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Partai Demokrat untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandi.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Malvyandie Haryadi
"Sama saja. Nanti kapan ada waktunya saya akan telepon lagi, kita ketemu," jawab Luhut tegas.
Luhut lantas membahas soal dirinya yang belum memiliki kesempatan bertemu dengan Prabowo.
"Memang ada, saya dengar dari orang, itu kemarin tidak setuju orang sekitarnya kalau saya bertemu beliau, ya nggak usah (bertemu)," kata Luhut.
Menurut Luhut, seruan-seruan seperti itu tidak perlu dianggap sebagai hal yang serius.
Baca: Alasan Gunakan Skema B to B, Menko Luhut Yakinkan Indonesia Terhindar dari Jebakan Utang China
"Kalau memang belum waktunya, kan saya bilang di Facebook saya, semua yang di bawah langit ini ada waktunya. Kita nggak perlu ada yang dipaksain," ucap Luhut.
"Kalau memang ada waktunya ketemu, ketemu. Kalau memang belum ya belum," sambung dia.
Luhut mengatakan, dirinya sudah menyampaikan pesan ingin bertemu.
"Tapi saya juga nggak akan datang minta-minta juga. Nggak juga, untuk apa?" tegas Luhut.
"Pak Prabowo itu saya kira itu cukup arif kok. Dia tahu kok. Dia juga masih kirim pesan ke saya. Kita masih berhubungan kok," imbuh dia.
Baca: Tepis Isu Pertemuan Luhut dengan Prabowo, Partai Gerindra: Beliau Masih Fokus Mengawal Suara
Menanggapi itu, Pembawa acara langsung beralih ke Jokowi.
"Kalau komunikasi dengan Pak Jokowi? Pak Prabowo dengan Pak Jokowi?" tanyanya.
Menanggapi itu, Luhut lantas menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah lupa dan selalu hormat pada Prabowo.
"Ya Pak Jokowi selalu hormat sama Pak Prabowo. Pak Jokowi itu orang yang tidak pernah lupa. Selalu panggil Mas Prabowo. Selalu masih hormat dia," ungkap Luhut.
Baca: Ruhut Sitompul: Saya Yakin Prabowo dan Luhut Bertemu
"Orang saja yang bikin aneh-aneh itu. Nggak jelas itu," tandas dia.
Simak videonya mulai menit ke 1.40: