Senin, 29 September 2025

Pilpres 2019

Ambulance Lalu Lalang Tangani Korban Ricuh Massa di Depan Kantor Bawaslu

Terhitung 5 mobil ambulance terlihat berlalu lalang mendekati kericuhan di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah massa aksi 22 Mei terlibat bentrok dengan aparat kepolisian seusai melakukan penyampaian pendapatnya didepan Gedung Badan Pengawas pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Tribunnews/Jeprima 

Petugas pemadam kebakaran yang mengenakan seragam oranye pun secara sigap langsung memasang selang sepanjang sekitar 200 meter.

Baca: Cerita Orangtua Tentang Adam Nooryan, Korban Meninggal Saat Aksi 22 Mei

Menurut pantauan Tribunnews.com, usai kericuhan pecah, sejumlah mobil Bidokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan) Polda Metro Jaya sudah tak terhitung bolak-balik dari depan Bawaslu RI untuk menjauh dari kawasan kerusuhan tersebut.

Hingga pukul 21.15 WIB, perang tembakan petasan dari massa dan gas air mata dari kepolisian belum juga usai.

Asap hitam membumbung

Suasana aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam yang tadinya berlangsung damai tiba-tiba berubah menjadi mencekam.

Kericuhan mulai terjadi saat massa melempari kantor Bawaslu serta personil kepolisian dan TNI yang berjaga dengan menggunakan batu dan berbagai macam barang lainnya.

Massa pun berulang kali menembakkan petasan ke arah Kantor Bawaslu dan pihak kepolisian.

Pihak kepolisian pun meminta massa untuk menghentikan aksinya.

“Mohon kerja samanya untuk mewujudkan aksi damai ini,” ujar seorang personil polisi melalui pengeras suara.

Meski begitu tembakan petasan ke arah gedung Bawaslu semakin membabi buta.

Baca: Pengurus Masjid Al-Ittihad Tebet yang Diduga Fasilitasi Peserta Aksi 22 Mei Sudah Pulang

Bahkan dari salah seorang saksi diketahui ada massa yang melemparkan molotov ke arah personil kepolisian.

“Tadi saya di depan kemudian ada yang lemparkan molotov dan petasan yang tidak berhenti-berhenti,” ungkapnya.

Baca: Cerita Orangtua Tentang Adam Nooryan, Korban Meninggal Saat Aksi 22 Mei

Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah massa agar segera membubarkan diri.

Saling balas antara tembakan petasan dan gas air mata pun tak terelakkan serta berlangsung cukup lama.

TNI dan kepolisian yang ada di barisan belakang kemudian memberikan bantuan rekan-rekannya di depan.

Asap dan gas air mata pun membumbung di depan gedung Bawaslu. Terlihat pula sejumlah titik kepulan asap hitam di depan Kantor Bawaslu maupun Mall Sarinah.

Hingga berita ini diturunkan, saling balas tembakan petasan dan gas air mata terus berlangsung.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan