Sabtu, 16 Agustus 2025

Pilpres 2019

Jokowi Ingin Temui Prabowo, Dahnil Anzar Tekankan Pertemuan Tak Bahas Kecurangan Pilpres 2019

Jokowi ingin bertemu dengan Prabowo pasca-Pilpres 2019, Dahnil Anzar tekankan agar pertemuan tak bahas tentang kecurangan Pilpres yang dilontarkan BPN

Editor: Sri Juliati
Kolase Kompas.com
Jokowi ingin bertemu dengan Prabowo pasca-Pilpres 2019, Dahnil Anzar tekankan agar pertemuan tak bahas tentang kecurangan Pilpres yang dilontarkan BPN 

Sebab saat ini Prabowo tengah fokus menyiapkan permohonan sengketa hasil pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Pak Prabowo kan lagi ngurus MK dan segala macam. Dan Pak Prabowo itu lebih senior. Saya pikir, tergantunglah. Silaturahim silakan, pintu ini terbuka," pungkasnya.

Untuk dapat menemui Prabowo, Jokowi mengutus Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk berkomunikasi terlebih dahulu.

Namun, Luhut mengaku belum sempat bertemu dengan Prabowo, tetapi sudah berbicara cukup panjang melalui sambungan telepon secara langsung.

"Bicara baik-baik, ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari minggu kemarin tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule."

"Nanti saya telepon lagi (atur jadwal), kami kan bisa telepon-teleponan," ujar Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Baca: Prabowo-Sandi akan ke MK Jumat 24 Mei Hari Ini untuk Daftarkan Gugatan Sengketa Pilpres 2019

Baca: Tim Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK, Ini Beda Jumlah Pengacara di Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

Selain atas inisiatif dari Jokowi, pertemuan antara kedua calon presiden pasca-pilpres 2019 juga disarankan oleh berbagai pihak.

Salah satunya adalah Kepala Divisi Advokasi dan Bidang Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Saran itu disampaikan Ferdinand setelah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bertemu Prabowo.

"Setelah Luhut, adalah baik jika Jokowi juga bertemu dengan Prabowo," ujar Ferdinand kepada Tribunnews.com, Senin (22/4/2019).

Silaturahmi antara Jokowi dengan Prabowo, kata dia, pasti akan menyejukkan masing-masing pendukung di akar rumput.

"Ini pasti akan mampu menurunkan tensi politik. Sehingga kita bisa melihat pengumuman pemenang Pilpres dalam suasana tenang dan damai," jelas Ferdinand Hutahaean.

Dia menilai pengutusan Luhut, akan membuka pintu komunikasi dengan Prabowo.

"Yang dilakukan Jokowi mengutus Luhut adalah untuk membuka jalur komunikasi, pintu komunikasi dengan Prabowo," ucapnya.

Baca: Peluang Prabowo-Sandi Menang & Kalahkan Jokowi-Maruf di Gugatan Sengketa Pilpres MK Versi Mahfud MD

Baca: Catatan Tokoh Sentral Kubu Jokowi, Alasan Yusril Ihza Mahendra hingga 2014 Jadi Pengacara Prabowo

Karena Ferdinand Hutahaetan beranggapan, bisa saja Prabowo belum bisa menerima, jika Jokowi yang langsung bertemu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan