Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2019

Prabowo Minta Pendukungnya Tidak ke MK, TKN: Percayakan kepada Tim Hukum

Dia mendorong semua pihak untuk mempercayakan kepada Tim Hukum masing-masing pasangan untuk beradu argumen

Editor: Sanusi
Lendy Ramadhan
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Abdul Kadir Karding berikan keterangan mengenai pemberian sorban hijau dan Tasbih dua ulama kepada Presiden Jokowi, di sebuah hotel, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengapresiasi sikap baik calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang meminta para pendukungnya tidak berbondong-bondong mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK).

Karena memang perlu membiarkan MK melakukan sidang tanpa ada tekanan.

"Kalau masih ada demonstrasi itu artinya belum ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada MK," ujar Wakil Ketua TKN Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin kepada Tribunnews.com, Rabu (12/6/2019).

Menurut dia, apa yang diserukan Prabowo kepada para pengikutnya adalah hal yang baik, karena ikut menyejukkan suasana yang sempat memanas pasca-pilpres 2019 lalu.

Selain itu, imbauan Prabowo agar pendukungnya tak berduyun-duyun ke MK untuk menghindari kembali terjadinya kerusuhan seperti 21 dan 22 Mei lalu.

Calon presiden Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya seusai mendaftarkan dirinya di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Pasangan Prabowo-Sandi secara resmi mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024.
Calon presiden Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya seusai mendaftarkan dirinya di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Pasangan Prabowo-Sandi secara resmi mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024. (KOMPAS.COM/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

"Menghindari kejadian-kejadian seperti 21 dan 22 Mei. Supaya tidak terulang lagi. Karena itu akan sangat merugikan sekali. Dan pada ujungnya yang rugi adalah bangsa ini," jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily. Diharapkan imbauan Prabowo diikuti para pendukungnya.

Karena dia berharap, jangan sampai kejadian 21 dan 22 Mei lalu terulang . Padahal saat itu juga, Prabowo sudah mengimbau kepada para pendukungnya untuk melakukan aksi damai.

"Berharap imbauan Prabowo tersebut diikuti oleh para pendukungnya. Jangan sampai kejadian 21 dan 22 Mei 2019 terulang kembali. Padahal waktu itu, Prabowo juga sudah mengimbau kepada para pendukungnya untuk melakukan aksi damai namun tetap saja terjadi bentrokan yang berujung kerusuhan," ujar juru bicara TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin ini kepada Tribunnews.com, Rabu (12/6/2019).

Dari sejak awal, TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin menurut dia, selalu mengajak kepada pihak Prabowo dan pendukungnya untuk menggunakan cara-cara yang telah diatur dalam UU dalam menyelesaikan sengketa Pilpres ini.

"Ini cara yang lebih beradab dibandingkan dengan menekan massa," ucap Ketua DPP Golkar ini.

Karena itu ia menilai, imbauan Prabowo harus diikuti para pendukungnya dan memang sudah seharusnya begitu.

Dia mendorong semua pihak untuk mempercayakan kepada Tim Hukum masing-masing pasangan untuk beradu argumen dan bukti serta data-data yang dapat dipertanggungjawabkan di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita harus memiliki kepercayaan bahwa para Hakim Konstitusi itu memiliki independensi dalam menyidangkan gugatan Kubu Prabowo.

Siapapun harus siap menerima apapun hasil dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) itu," tegasnya.

Ketua Harian TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko juga menilai imbauan dari Prabowo itu sangat bagus.

"Saya pikir itu imbauan yang bagus. Jangan ambigu, jadi Pak Prabowo sudah mengatakan kita mengambil jalan konstitusi, sudah jelas‎ mengatakan begitu kenapa masih ada peristiwa di jalan, ini kan berarti ambigu, jangan" papar Moeldoko, Rabu (12/6/2019) di kantornya.

Moeldoko menambahkan ‎sikap dari Pranowo itu sudah sangat bijaksana. Dia berharap tidak ada lagi yang mengembangkan pemikiran ambigu.

"Itu sudah keputusan Pak Prabowo yang sangat bijaksana, tidak ada lagi turun ke jalan. Jadi jangan lagi yang di kanan kirinya mengembangkan pemikiran yang ambigu. Jangan satu sisi ke MK, satu sisi masih ada di jalanan. Itu tidak benar," singkatnya.

Imbauan Prabowo

Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya bersama Sandiaga Uno telah sepakat untuk menyelesaikan masalah Pemilu Presiden 2019 secara konstitusional. Hal itu disampaikan Prabowo dalam video yang diterima Tribunnews dari Media Center Prabowo Sandi, Selasa malam, (11/6/2019).

"Pertama tentang penyelesaian terhadap hasil pemilu yang ditetapkan KPU beberapa saat lalu, saya dan Sandiaga telah memutuskan untuk menyerahkan persoalan ini dan penyelesaiannya melalui jalur hukum dan konstitusional,"ujar Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo menghimbau kepada pendukungnya untuk menghindari kekerasan dalam menyuarakan pendapat atau protes. Setiap aksi yang dilakukan harus dilakukan dengan damai.

"Kami sama sekali tidak ingin ada kerusuhan apapun di negara ini, bukan seperti itu penyelesaiannya, karena itu saya dan Sandiaga Uno berharap semua pendukung kami selalu tenang dan sejuk, damai dan berpandangan baik serta laksanakan persaudaraan dan semangat kekeluargaan sesama anak bangsa,"katanya.

Prabowo juga mengimbau kepada pendukungnya untuk tidak berbondong-bondong datang ke Mahkamah Konsitutisi saat sidang sengketa Pilpres yang akan dimulai pada 14 Juni nanti. Hal itu menurut Prabowo guna menghindari fitnah serta adanya provokator dalam aksi di depan MK. Menurutnya akan ada delegasi yang mendampingi tim hukum saat sidang di MK.

"Percayalah pada pimpinan dan sungguh-sungguh kalau anda dukung Prabowo-Sandi, mohon tidak perlu hadir di sekitar MK. ada delegasi untuk dampingi tim hukum tapi tidak perlu berbondong-bondong dengan jumlah massa untuk hindari fitnah dan provokator-provokator lainnya,"katanya.

Prabowo mengatakan pihaknya saat ini masih percaya pada hakim MK dalam menangani sengketa Pilpres. Oleh karena itu ia meminta pendukungnya tetap tenang dan berpikiran dingin dalam menyikapi sidang MK.

"Apapun keputusannya kita sikapi dengan dewasa, tenang, berpikir untuk kepentingan bangsa negara. Itu sikap kami dan permohonan kami.Percaya lah niat kami untuk kepentingan bangsa negara, umat dan rakyat," pungkasnya.

Baca: Sidang Sengketa Tanah Roxy, Hakim Meminta Berdamai

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan