Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Sidang MK - Kondisi Terkini Jakarta, Polisi Sebut Massa Aksi di MK Sebagian Besar Bukan dari Jakarta

Berikut laporan kondisi terkini Jakarta, massa aksi menggelar shalat berjamaah hingga info polisi, massa aksi bukan dari Jakarta.

Editor: Suut Amdani
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Kondisi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019) 

Asal Massa Aksi

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan menyebut sebagian besar massa yang melakukan aksi di sekitar Gedung Mahkamah Kostitusi bukan berasal dari Jakarta.

Menurutnya, mayoritas massa justru berasal dari Jawa Barat seperti Banten.

"Kemarin ada di Patung Kuda saya datang bersama dandim ke sana menanyakan karena ternyata beberapa kelompok masyarakat setiap hari gantian dan sebagian besar orang tersebut atau melaksanakan aksi bukan dari Jakarta. Ada yang dari Jabar, Banten," ucap Harry di Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (27/6/2019).

Harry sempat menanyakan maksud massa yang berasal dari luar Jakarta datang berbondong-bondong ke MK untuk ikut aksi.

Massa mulai padati kawasan Medan Merdeka, saat Sidang Putusan sengketa Pilpres berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Massa mulai padati kawasan Medan Merdeka, saat Sidang Putusan sengketa Pilpres berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). (Fitri Wulandari/Tribunnews.com)

Mereka mengaku melihat dari media sosial dan mendapat edaran syukuran halal bihalal di gedung MK.

"Jadi berita di medsos ini bahwa ada kegiatan selamatan syukuran halal bihalal itu saya pastikan enggak ada izinnya dari PMJ. Setelah saya imbau sebagian mengerti dan pulang," kata dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan melarang aksi unjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi jelang sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2019.

"Saya juga sudah menegaskan kepada Kapolda Metro, kepada Badan Intelijen Kepolisian tidak memberikan izin untuk melaksanakan demo di depan MK," kata Tito di ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).

Baca: Anwar Usman : Putusan MK Didasarkan Pada Fakta Hukum yang Terungkap di Persidangan

Alasannya, ujar Tito, bahwa aksi unjuk rasa tetap harus menaati sejumlah ketentuan seperti tidak menganggu ketertiban publik.

Namun hngga saat ini massa terus bertambah memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat.

Diketahui, MK akan memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga pada Kamis (27/6/2019) hari ini.

Nyanyi Lagu Indonesia Raya

Massa aksi kawal Mahkamah Konstitusi (MK) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat menyanyikan lagu Indonesia Raya secara serentak untuk mengawali aksinya.

Nyanyian ini dipimpin dari mobil komando yang ditempati Koordinator Lapangan Abdullah Hehamahua, Wakil Koordinator Lapangan Bernard, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis, serta Anggota Dewan Penasehat Koperasi Syariah 212 Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved