Rabu, 20 Agustus 2025

Kawasan Mengintegrasikan Prinsip Lingkungan Keberlanjutan Mulai Dilirik

Kota Baru Parahyangan sebagai kawasan tidak hanya nyaman untuk dihuni, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan

HO
Ilustrasi. Kota Baru Parahyangan sebagai kawasan tidak hanya nyaman untuk dihuni, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kawasan dengan mengintegrasikan prinsip lingkungan keberlanjutan mulai dilirik oleh masyarakat Indonesia. 

Vice Chairperson Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia), Prasetyoadi, kepada Ryan Brasali, mengatakan, perencanaan kawasan dapat mengintegrasikan prinsip keberlanjutan. Dan, kini mulai diminati oleh masyarakat.

"Ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan efisien. Tatar Nilapadmi adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi antara pemangku kepentingan dapat menghasilkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ujarnya, kepada wartawan, Rabu (22/1/2025).

Baca juga: OJK Minta Perusahaan Properti IPO Untuk Dukung Program 3 Juta Rumah

Hal tersebut diutarakan saat penyerahan sertifikasi Greenship Neighborhood Plan dengan peringkat Gold untuk kawasan Tatar Nilapadmi, yang diserahkan kepada General Manager Kota Baru Parahyangan, Ryan Brasali.

"Sertifikasi ini diberikan kepada kawasan yang masih dalam tahap perencanaan, dengan penilaian yang berfokus pada rencana pembangunan yang berkelanjutan," sambungnya.

Tatar Nilapadmi adalah kawasan hunian seluas 13,4 hektar di Kota Baru Parahyangan yang dirancang dengan fokus pada keberlanjutan dengan ruang terbuka hijau yang mencakup 36,93 persen area publik atau sekitar 17.627 m⊃2;, ditanami sepenuhnya dengan tanaman lokal, termasuk 30,57 persen tanaman produktif. 

"Kami berkomitmen untuk menjadikan Kota Baru Parahyangan sebagai kawasan yang tidak hanya nyaman untuk dihuni, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan," kata Ryan.

Menurutnya, kawasan tersebut mendukung mobilitas ramah lingkungan. Kawasan juga mengangkat budaya lokal Sunda dalam penamaan jalan dan fasilitasnya.

"Dari segi energi, penerangan kawasan dirancang efisien dan bebas polusi cahaya, sementara setiap unit hunian dilengkapi pemanas air bertenaga surya," ucap Ryan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan