Kamis, 7 Agustus 2025

Renovasi Perumahan di Pesisir, Pemerintah Bakal Buat '13 Ribu Maladewa' di Indonesia

Sektor perumahan akan menjadi penggerak utama ekonomi nasional dalam satu dekade mendatang. 

Diaz/Tribunnews
PERUMAHAN DI PESISIR - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah ketika ditemui di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025). Ia menjelaskan pemerintah kawasan perumahan di pesisir akan direnovasi besar-besaran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan renovasi besar-besaran terhadap kawasan perumahan di wilayah pesisir.

Program ini merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah yang menargetkan pembangunan atau renovasi satu juta unit rumah di area perkotaan, pedesaan, dan pesisir.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa proyek ini sudah dikoordinasikan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca juga: Qatar Belum Realisasikan Investasi Program 3 Juta Rumah, Begini Respon Wakil Menteri Fahri Hamzah

Selain KKP, penatasaan pesisir juga akan melibatkan Kementerian Pariwisata. Jadi, kawasan perumahan di pesisir tak hanya berfungsi sebagai hunian, tetapi sekaligus destinasi wisata.

Renovasi besar-besaran akan dilakukan di kawasan pesisir, sampai-sampai Fahri mengistilahkannya "13 ribu Maldives" atau "13 ribu Maladewa".

"Kami sudah koordinasi juga dengan Kementerian Kelautan akan ada renovasi pesisir besar-besaran, sampai keluar istilah 13 ribu Maldives itu karena pesisirnya tuh nanti mau dibikin bagus," kata Fahri ketika ditemui di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

Fahri menjelaskan salah satu fokus renovasi adalah pembangunan rumah dua lantai yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi warga ketika terjadi air pasang.

"Nanti ada sistem bangunan yang lebih bagus ya, sehingga kalau ada air naik dan sebagainya, lantai satunya dikosongkan, orang itu adanya di lantai dua. Itu seperti yang di Muara Angke, tetapi bisa dinaikkan lagi," ujarnya.

Sebagai informasi, Fahri pernah mengatakan bahwa sektor perumahan akan menjadi penggerak utama ekonomi nasional dalam satu dekade mendatang. 

Dengan proyeksi kebutuhan pembiayaan sekitar Rp 30 triliun per tahun, program ini akan menyerap tenaga kerja, menggerakkan 185 sektor industri terkait, dan secara langsung menurunkan angka kemiskinan. 

Setiap elemen pembangunan rumah menyentuh berbagai sektor dari semen, baja, kayu, sampai tenaga kerja.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan