Senin, 8 September 2025

Danareksa Gandeng KKP Kembangkan Ekonomi Biru dan Kawasan Industri Pesisir

Laut bukan cuma soal ikan. Kini, Danareksa dan KKP menyulap kawasan pesisir jadi pusat industri hijau masa depan.

Penulis: willy Widianto
Tribunnews.com/Handout
EKONOMI BIRU - Penandatanganan kerja sama startegis PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dalam upaya memperkuat ekonomi pesisir berbasis kelautan serta mendorong pertumbuhan kawasan industri yang berkelanjutan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa menjalin kemitraan strategis dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kerja sama ini bertujuan memperkuat ekonomi pesisir berbasis kelautan sekaligus mendorong pertumbuhan kawasan industri yang berkelanjutan.

Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi nyata Danareksa dalam mendukung agenda pembangunan nasional, khususnya percepatan ekonomi biru yang selaras dengan misi Asta Cita—memperkuat kedaulatan maritim dan pemerataan pembangunan.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi dan Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP Kartika Listriana. Acara ini turut disaksikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan, dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin dalam Rapat Kerja Teknis Ditjen PRL.

Penandatangan kerja sama ini dilakukan dalam Rapat Kerja Teknis Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Jakarta, Kamis, 15 Juli 2025.

Yadi menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan mandat strategis Danareksa sebagai Holding pengelola tujuh entitas kawasan industri nasional secara terintegrasi.

“Kolaborasi ini membuka jalan bagi pengembangan kawasan industri pesisir yang inklusif, modern, dan berkelanjutan. Kami siap memberikan dukungan penuh mulai dari penyusunan kebijakan hingga pendampingan investasi,” ujar Yadi, dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Perang Dagang yang Dipicu Tarif Trump Bisa Kacaukan Rantai Pasok Industri Otomotif Global 

Ruang Lingkup Kerja Sama

Kerja sama ini mencakup sejumlah inisiatif penting, di antaranya penyusunan kebijakan penataan kawasan pesisir, pengusulan proyek strategis nasional, penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), serta pendampingan perizinan pemanfaatan ruang laut.

Selain itu, juga akan dilakukan kegiatan business matching guna menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai implementasi awal, tiga anak usaha kawasan industri milik Danareksa—yakni PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)—akan aktif menggarap proyek-proyek strategis nasional yang mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta nilai-nilai ekonomi biru.

“Kami berkomitmen menciptakan dampak jangka panjang melalui keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas lokal,” tegas Yadi.

Danareksa Industrial Park Jadi Pusat Eksekusi

Dalam kerja sama ini, Holding Danareksa akan memanfaatkan kekuatan Danareksa Industrial Park (DIP)—kawasan industri milik BUMN terbesar di Indonesia. DIP hadir di tujuh kota strategis dan mengelola lebih dari 7.800 hektare lahan industri. Hingga kini, kawasan ini telah menciptakan hampir 300.000 lapangan kerja dan menampung lebih dari 1.600 tenant dari 25 negara.

DIP juga mengusung konsep one-stop investment solution, dilengkapi dengan berbagai infrastruktur pendukung modern: jalan tol langsung, pelabuhan multipurpose, solar PV rooftop, water treatment plant, sistem pengolahan limbah, dan pusat komando (command center).

Baca juga: Prabowo Jelaskan Alasan Beli 50 Pesawat Boeing, Kompensasi Penurunan Tarif Trump 19 Persen

Dorong Daya Saing Global

Yadi menyebut kerja sama ini sebagai tonggak penting dalam penguatan daya saing kawasan industri Indonesia, khususnya di sektor kelautan dan pesisir. Ia menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan demi menciptakan ekosistem industri yang tangguh dan kompetitif.

“Ke depannya, kami akan terus membuka ruang kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan kawasan industri yang inklusif dan mampu bersaing secara global,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan