Gus Dur, Amal yang Tiada Putus
Tak hanya wisatawan nusantara, para peziarah makam Gus Dur, juga datang dari luar negeri.
Editor:
Dahlan Dahi
Laporan Wartawan Surya, Sutono dan Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM - Kiai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009. Mantan presiden itu dimakamkan di Jombang, Jawa Timur.
Walau sudah meninggal, amal Gus Dur seperti tak pernah berhenti mengalir. Setiap bulan, pengelola makamnya menyumbangkan setidaknya Rp 30 juta kepada anak yatim. Uang itu diperoleh dari infaq yang masuk ke kotak amal di areal makam.
Menjelang ramadan tahun 2012 ini, jumlah pengunjung ke makam Gus Dur terus naik. Masuk akal kalau jumlah infaq yang terkumpul pun makin banyak.
Pada periode 1-19 Juli 2012 saja kotak amal berisi Rp 50 juta. Padahal biasanya hanya Rp 30 juta sebulan.
Uang amal itu dikelola Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) dan didistribusikan untuk ratusan anak yatim dan fakir miskin.
"Insya Allah pertengahan Ramadan ini, uang tersebut kita bagikan ke anak yatim dan fakir miskin. Selain itu, setiap bulan, kami juga sudah melakukan pembagian rutin," kata pengurus Ponpes Tebuireng Teuku Azwani, Jumat (20/7/2012).
Menurut Azwani, para peziarah tidak ditarik uang atau karcis saat berkunjung ke makam tokoh pluralis itu.
Pihak ponpes hanya menyediakan sejumlah kotak amal untuk diisi secara sukarela. Kotak infaq itu dipajang mulai pintu masuk, dekat lokasi makam, hingga pintu keluar.
Diungkapkan, guna menjaga tranparansi, laporan hasil keuangan di makam presiden RI ke-4 itu selalu dipublikasikan lewat buletin LSPT.
Santri senior asal Nangroe Atjeh Darussalam ini juga mengungkapkan, pada Ramadan tahun lalu, LSPT mengundang 570 fakir miskin dan anak yatim untuk diberi santunan. Mereka masing-masing mendapatkan santunan berupa paket sembako senilai Rp 300.000 dan uang tunai Rp 100.000.
"Total yang dibagikan Rp 139 juta," ujarnya
Kian hari kian banyak pengunjung ke makam Gus Dur. Wartawan Surya (TRIBUNnews.com Network) melaporkan, begitu banyaknya penziarah ke makam Gus Dur sampai-sampai 'menggeser' posisi jumlah pengunjung makam Wali Songo yang ada di wilayah Jatim.
Data Dinas Pariwisata Jatim menyebutkan, sejak Januari hingga Mei 2012, peziarah yang mengunjungi makam kiai yang pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut mencapai 2,750 juta orang. Jumlah ini adalah yang terbesar sejak Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 lalu.
Ini berarti, dalam sebulan, jumlah peziarah yang datang tembus 550 ribu orang atau 18.333 orang setiap harinya. Jumlah tersebut, naik lebih dari 600 persen dibandingkan tahun sebelumnya dimana setiap hari rata-rata ada 2-4 ribu orang yang berziarah ke makam Gus Dur.