Mudik Lebaran 2013
Kapolri: Arus Mudik Seperti Hari Biasa
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo kembali melakukan pemantauan arus mudik dari udara di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo kembali melakukan pemantauan arus mudik dari udara di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, Selasa (6/8/2013) atau H-2 Lebaran.
“Semua sangat-sangat seperti kegiatan hari biasa, mungkin (puncak arus mudik) semua sudah selesai di H-4 atau H-5,” kata Kapolri di Lapang Bhayangkara, Jakarta Selatan.
Mulai lancarnya arus lalu lintas di jalur Pantura hingga Jawa tengah, kemudian jalur tengah atau jalur alternatif, serta jalur selatan menurut jendral polisi bintang empat ini dikarenakan waktu libur yang cukup panjang. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat yang akan melakukan mudik memiliki banyak pilihan waktuuntuk mudik.
“Kalau melihat seperti ini banyak pilihan dari sisi model angkutan mudik maupun dari sisi jadwal liburan,” katanya.
Selain itu, Kapolri pun menilai keberhasilan jajarannya dalam mengimbau para pemudik tidak menggunakan kendaraan sepeda motor. Dikatakan Timur berdasarkan data yang diperoleh dari Jawa Barat dan Jawa tengah ada penurunan pengguna roda dua dalam mudik kali ini.
“Secara keseluruhan data yang kita ambil data yang dari jawa tengah dan Jawa Barat rata-rata dari semua jumlah angkutan baik pribadi roda empat maupun roda dua mengalami penurunan. Oda empat turun sekitar empat persen sementara roda dua turun 20 persen,” ungkapnya.
Penurunan penggunaan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua, menuut Timur tidak terlepas dari program pemerintah yang menyiapkan angkutan-angkutan untuk sepeda motor sperti kereta, truk, dan kapal laut. Selain itu adanya pihak-pihak yang menyelenggarakan mudik gratis sehingga mengurangi masyarakat menggunakan sepeda moto untuk mudik.
Hal tesebut berdampak langsung terhadap penurunan tingkat kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya.
“Dari sisi kecelakaan baik dari sisi jumlah maupun korbban meninggal dunia sekitar 40 persen penurunannya sampai H-3, tapi kita lihat kedepannya, “ ucapnya.
Dikatakannya, keadaan jalan yang lancar pun bisa memicu kecelakaan yang berakibat fatal. Dengan jalan yang lancara pengendara akan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi sehingga berisiko terjadinya kecelkaaan lalu lintas.
“Sampai tadi saya imbau kepada petugas kalau ini jalannya lancar maka kecepatan tinggi ini bahaya juga kalau tidak diberikan warning. Itu bahaya, jadi ke depan masalah arus mudik ini terutama kecelakaan bisa berkurang ,” katanya.