Selasa, 30 September 2025

Ramadan 2017

Mendengarkan Itu Sulit

Tanpa memahami konteks kulturalnya, kita mudah salah paham terhadap individu seseorang.

Editor: Y Gustaman
YouTube
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Komaruddin Hidayat. 

Kenaikan status itu mengubah cara berpikir mereka secara revolusioner, yang tadinya selama berabad-abad hanya berpikir sebatas sukunya, lalu berkembang memiliki kerangka berpikir kebangsaan. Perkembangan ini tidak berarti mengabaikan pola pikir kesukubangsaan, melainkan justru memperkaya keduanya. (Nunus Supardi, Bianglala Budaya, hal 767).

Namun penyemaian dan pembentukan identitas nasional ini masih dalam proses menjadi (becoming), dan tidak mungkin bisa menghilangkan loyalitas warga negara terhadap identitas primordialnya, terutama identitas keagamaan.

Jadi, kesadaran sebagai warga negara (citizenship) mesti disadarkan dan dibangun terus-menerus, tanpa meremehkan identitas lokalnya. Ini sebaiknya dilakukan sejak dini terutama di lingkungan sekolah agar terbentuk pribadi toleran, inklusif dan menghargai mereka yang berbeda sepanjang dalam koridor hukum dan kepantasan sosial. Perbedaan itu bukan saja diterima, dipahami dan dihargai, melainkan juga dirayakan (celebrates the differences).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan