Ramadan 2019
Tips Tetap Sehat Selama Puasa Ramadan, Menu Sahur dan Berbuka hingga Waktu Olahraga
Simak tips tetap sehat selama puasa Ramadhan 2019, mulai dari menu sahur dan berbuka hingga olahraga.
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Sri Juliati
Simak tips tetap sehat selama puasa Ramadan 2019, mulai dari menu sahur dan berbuka hingga olahraga
TRIBUNNEWS.COM - Puasa di bulan Ramadan telah menginjak hari kelima pada Jumat (10/5/2019) hari ini.
Sebagai ibadah wajib warga Muslim, menjalani puasa Ramadan tak selalu berjalan lancar diselingi dengan sejumlah godaan yang datang seperti lapar dan lainnya.
Mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi, umat Islam disarankan untuk melaksanakan puasa dengan benar sesuai dengan kaidah agama.
Simak tips tetap sehat selama puasa Ramadhan mulai dair menu sahur dan berbuka hingga olahraga dihimpun Tribunnews.com dari NU Online.
1. Tips minum
Pertama, makan dan minum yang cukup, sekitar 8-10 gelas sehari.
Para lansia (lanjut usia) seringkali tidak merasa haus walau baru minum sedikit.
Namun, demi kesehatan, gaya hidup hendaknya diusahakan untuk minum yang cukup meski tidak haus.
Minum air tidak selalu berarti air putih semata, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.
Baca: Tips Hindari Dehidrasi Saat Berpuasa, Minum Air Putih dengan Metode 2-4-2 saat Buka dan Sahur
2. Tips penuhi kalori
Biasanya wanita membutuhkan kalori sekitar 1.900 kalori, sementara pria 2.100 kalori.
Kalori sebanyak ini bisa terpenuhi dari makanan dan minuman yang disantap selama sahur dan buka puasa.
Tapi tentunya, makanan dan minuman itu harus memenuhi standar gizi yaitu 50 persen karbohidrat, 25 persen lemak, 10-15 persen protein, serta vitamin dan mineral secukupnya.
Untuk makanan, sebaiknya pilih makanan alami karena lebih aman. Misalnya: karbohidrat diperoleh dari nasi, kentang, mi atau jagung. Protein dari daging, ikan, tempe, tahu, dan lain-lain.
Sementara sumber vitamin dan mineral ada pada sayuran dan buah-buahan berwarna kuning, hijau tua, dan merah.
3. Tips makan bertahap
Saat berbuka puasa, hendaknya tidak makan sekaligus banyak, tapi secara bertahap.
Dimulai dengan menikmati makanan ringan atau minuman yang manis-manis.
Jika suka kurma, makanlah buah yang berasa manis ini.
Selain berguna untuk menyuplai energi, kurma juga kaya kandungan zat gizi seperti kalium, magnesium, niasin, dan serat.
Baca: Merokok Saat Puasa, Batal atau Tidak? Begini Hukum dan Penjelasan Lengkapnya!
4. Tips Sahur
Saat sahur, meski kurang bernafsu untuk makan karena rasa kantuk belum hilang, sebaiknya digunakan sebaik-baiknya.
Ada anjuran untuk makan sahur selambat mungkin, kira-kira setengah jam sebelum Imsak.
Tapi ingat, sebaiknya makan sahur tidak terlalu kenyang, kira-kira sepertiga dari kebutuhan kalori sehari.
5. Tips cegah sembelit
Jika tidak bisa makan nasi dalam jumlah yang cukup banyak (karena ada perubahan pada lambung dan gerakan usus) cobalah untuk makan camilan.
Untuk mencegah sembelit, sebaiknya sayur dan buah dikonsumsi setiap hari.
Jika perlu mengonsumsi suplemen.

6. Tips istirahat
Istirahat di waktu siang hari.
Ini berguna untuk menghindari keluarnya keringat yang sangat banyak.
7.Tips olahraga
Jika ingin olahraga, bisa dilakukan pada sore hari sekitar satu atau setengah jam sebelum berbuka.
Baca: Bacaan Niat Puasa Ramadan hingga 4 Hukum Berpuasa dari Wajib, Sunnah, Makruh, dan Haram
Hadis bermalas-malasan saat puasa
Rasa lapar sering muncul saat kita menjalankan puasa Ramadan.
Namun tidak seketika lapar dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.
Berikut penjelasan dari beberapa hadis tentang bermalas-malasan saat puasa, yang dikutip dari NU Online.
Nasihat dari Imam al-Hârits al-Muhâsibi mengenai anjuran untuk menjadikan waktu kita produktif:
وَحصل الْأَوْقَات واعرف مَا يذهب بِهِ ليلك ونهارك
“Produktifkanlah waktu-waktu, dan ketahuilah apa saja yang hilang dari waktumu, siang dan malamnya.” (Imam al-Hârits al-Muhâsibi, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salâm, halaman 144)
Nasihat di atas adalah anjuran bagi kita untuk memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin, juga anjuran untuk mencatat apa saja yang telah kita kerjakan setiap harinya.
Perlu diketahui juga, waktu adalah salah satu nikmat yang sering kita lupakan dan sia-siakan. Sebagaimana Nabi Saw bersabda:
نِعْمَتَان مَغْبُونٌ فيهما كَثِيرٌ من النَّاس الصّحّة والفراغ
“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, kesehatan dan waktu luang.” (HR al-Bukhâri)
Belajar dari Syekh Abu al-Wafa bin ‘Uqail al-Hanbali
Ia adalah salah satu ulama Islam yang sangat produktif, dilahirkan pada tahun 431 H dan wafat pada tahun 513 H.
Satu di antara perkataannya adalah:
إنّي لا أحلّ لي أن أضيع ساعة من عمري حتّى إذا تعطّل لساني عن مذاكرة ومناظرة وبصري عن مطالعة أعملت فكري في حال راحتي وأنا منطرح، فلا أنهض إلا وقد خطر لي ما أسطره، وإني لأجد من حرصي على العلم وأنا في عشر الثمانين أشدّ مما كنت في أجده وأنا ابن عشرين سنة
“Sesungguhnya aku mengharamkan diriku untuk menyia-nyiakan satu waktu dari umurku, hingga apabila lisanku tidak difungsikan untuk diskusi, dan pandanganku untuk menelaah, aku pun menggunakan akalku ketika istirahat sedangkan aku sedang berbaring, maka tidaklah aku bangkit melainkan sesuatu yang telah aku rencanakan akan muncul dalam pikiran. Dan sesungguhnya aku mendapati diriku lebih rakus terhadap ilmu ketika usiaku 80 tahun dibanding ketika 20 tahun.” (Imam al-Hârits al-Muhâsibi, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salâm, halaman 144)
Melihat cara Syekh Abu al-Wafa memanfaatkan waktunya, kita dapat melihat beliau hampir tidak sama sekali menyia-nyiakan waktunya. Ada saja hal produktif yang dikerjakannya. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan, apalagi puasa. Syekh Abu al-Wafa pernah menuturkan:
وأنا أقصر بغاية جهدي أوقات أكلي حتّى أختار سفّ الكعك وتحسّيه بالماء على الحبز
Aku sangat berusaha mempersempit waktu makanku, hingga aku memilih kue dan membasahinya dengan air dan roti. . (Imam al-Hârits al-Muhâsibi, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salâm, halaman 144).
Jika diperhatikan, jenis makanan yang dipilih Syekh Abu al-Wafa tidaklah mewah, bahkan sepertinya tidak mengenyangkan, namun hal tersebut beliau pilih supaya tidak menyurutkan semangat belajar dan juga untuk membuat waktu-waktunya menjadi produktif, tidak dihabiskan dengan makan saja.
Di akhir artikel dari NU Online , dituliskan bahwa bagi yang menjalani puasa tidak untuk sia-siakan waktu di bulan Ramadhan.
Pasalnya, akan ada amalan yang dilipatgandakan pahalanya.
(Tribunnews.com/Chrysnha)