Lebaran 2019
Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Lebih Didahulukan Puasa Syawal Atau Puasa Ganti
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad soal mana yang lebih diutamakan untuk melaksanakan puasa syawal atau puasa ganti terlebih dahulu.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Pravitri Retno W
"Namun jika tidak bisa, ibu bisa puasa Qadha saja," ungkap UAS.
"Siapa yang puasa Qadha 6 hari di bulan Syawal, otomatis dapat pahala sunnah Syawal," imbuhnya.
Baca: Bacaan Niat, Ketentuan, dan Waktu Puasa Syawal
Baca: Keutamaan Puasa Syawal, Puasa Sunnah 6 Hari Setelah Ramadhan Sama Dengan Puasa Setahun
Puasa Syawal
Dikutip dari Tribunnews.com, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq, M.Ag mengatakan bahwa puasa syawal dilakukan enam hari di bulan Syawal, yaitu hari kedua Syawal (sehari setelah hari raya Idul Fitri) dan seterusnya.
Puasa Syawal dimulai di hari kedua karena pada hari pertama Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri, maka diharamkan untuk berpuasa.
Akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.
Namun, jika merasa kesulitan, maka diperbolehkan tidak berurutan, asalkan berpuasa sebanyak enam hari dan masih di bulan Syawal.
Baca: Bolehkah Menunaikan Puasa Syawal Sebelum Membayar Utang Puasa Ramadan? Ini Penjelasan Ustaz
Baca: Lebih Baik Puasa Syawal atau Puasa Ganti (Qadha) Terlebih Dahulu? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Tanggal 1 bulan Syawal dimulai pada 6 Juni 2019 hingga 3 Juli 2019.
Maka bagi yang ingin menunaikan puasa sunnah Syawal selama enam hari, maka bisa melakukan puasa Syawal sejak hari Kamis (6/6/2019) hingga Rabu (3/7/2019).
Niat Puasa Syawal
Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.