Ini Menu Ramadan yang Tidak Bikin Begah dan Sangat Dianjurkan untuk Kesehatan
Agar kualitas makanan baik dan memberi manfaat, disarankan untuk menghindari gorengan.
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat berbuka dan sahur di bulan ramadan, banyak sekali makanan yang tersaji.
Keluarga juga berlomba-lomba menyediakan menu yang bervariasi.
Tujuannya tentu saja agar saat sahur dan berbuka, selera makan meningkat.
Tujuannya agar mendukung menjalani ibadah puasa.
Baca juga: Mendag Ungkap Penyebab Tidak Stabilnya Harga Daging Ayam pada Awal Ramadan
Namun nyatanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait menu makanan yang disajikan.
Agar kualitas makanan baik dan memberi manfaat, disarankan untuk menghindari gorengan.
Hal ini diungkapkan dr Masyithoh Budiyani.
Gorengan mengandug lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol.
Baca juga: Jalani Ramadan Pertama Bareng Istri, Vicky Prasetyo Ungkap Syukur: Lebih Hikmat Pastinya
Selain itu, ia juga tidak menganjurkan untuk langsung mengonsumsi makanan berat.
Apa lagi secara berlebihan.
Sebab itu, ia pun memberikan tiga menu yang sangat disarankan dikonsumsi saat sahur atau pun berbuka.
Pertama yaitu jus buah.
Jus buah selain mengandung berbagai vitamin, dapat memulihkan rasa dahaga pada tubuh.
Jus buah juga dapat memberikan kesegaran dan rasa lemas yang kerap melanda setelah berbuka.
Boleh juga dikonsumsi saat sahur tiba agar rasa lapar tidak cepat datangnya.
Namun dr Masyithoh tidak menganjurkan mengonsumsi jus buah instan.
Baca juga: Soal SOTR Saat Ramadan, Polisi: Kalau Satu Mobil Bawa Makanan, Terus Bagi-bagi Silakan Saja
"Buka dengan jus buah efeknya juga berbeda. Untuk jus buah bisa apa saja. Dikondisikan dengan kondisi dengan kantong masing-masing. Yang penting banyak mengandung air," katanya dalam acara Talkshow Tribun Ramadan, Jumat (16/4/2021).
Kedua, dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan protein.
Menurut dr Masyithoh, konsumsi protein dapat memberikan tenaga selama berpuasa.
Untuk protein, ia menyarankan untuk mengonsumsi putih telur dua butir saat sahur dan berbuka.
"Karena persepsi orang indonesia gak kenyang karena kurang makan nasi. Padahal karena kekurangan protein. Kalau saya menyarankan mengejar protein yang mudah adalah putih telur direbus dua butir saat buka dan sahur," katanya.
Saat memasak, dr Masyithoh juga mengatakan untuk tidak dimasak terlalu lama.