Selasa, 9 September 2025

Lebaran 2021

Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 2021: Idul Fitri dalam Kondisi Pandemi Covid-19

Inilah contoh naskah khutbah Idul Fitri 2021/1442 H saat pelaksanaan shalat Id berjudul Idul Fitri dalam Kondisi Pandemi Covid-19

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Jemaah mendengarkan khutbah seusai melaksanakan salat Idulfitri 1441 H berjamaah di halaman Masjid Nashrulloh, Kampung Bojongpeundeuy, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (24/5/2020). Inilah contoh naskah khutbah Idul Fitri 2021/1442 H saat pelaksanaan shalat Id berjudul Idul Fitri dalam Kondisi Pandemi Covid-19 

Penyebarannya masif dan sistemik hingga berdampak pada ratusan negara yang ada di dunia, khususnya negara Indonesia.

Telah banyak orang yang terpapar hingga diisolasi dan ada yang sampai meninggal dunia, mendekam di penjara karena diduga melanggar protokol kesehatan.

Bahkan juga berdampak terhadap tatanan perekonomian, hukum, politik dan tata kelola Pemerintahan, serta cara berinteraksi sosial masyarakat dan ibadahnya.

Covid-19 adalah musibah terbesar di abad ini, di balik musibah itu sudah barang tentu ada kandungan hikmah yang luar biasa dahsyatnya, jauh lebih dahsyat daripada sisi musibahnya.

Virus ini secara tiba-tiba menyentak batin manusia, mengharubiru kemanusiaan kita, dan menyadarkan kita bahwa virus ini mudah sekali menular dan mematikan.

Sudah barang tentu banyak pelajaran dengan adanya wabah ini, salah satu yang utama dan terpenting yaitu dalam rangka memperbaiki hubungan kita kepada Allah SWT, dan memperbaiki kehidupan untuk melangkah ke arah yang lebih baik di bawah diridhai-Nya.

Allah SWT, telah menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini atas kehendak dan takdir-Nya, tidak ada yang sia-sia.

Tentu ada maksud dan hikmah yang terkandung dalam peristiwa pendemik yang sampai hari ini belum ada tanda-tanda akan lenyap seketika.

Sebagai orang yang menyakini rukun Iman tentu wajib mempercayai adanya ketentuan Qadha dan Qadar.

Kita hanya mempercayai dan mencari tahu hikmah atas segala apa yang telah Allah takdirkan dan melihatnya dengan kacamata keimanan, dan sambil merenungkan firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 269 berikut ini:

يُؤۡتِى الۡحِكۡمَةَ مَنۡ يَّشَآءُ‌‌ ۚ وَمَنۡ يُّؤۡتَ الۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ اُوۡتِىَ خَيۡرًا كَثِيۡرًا‌ ؕ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ

Artinya: "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd, Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.

Allah SWT, menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan sebagus-bagus akal.

Bagi orang yang berakal wajib untuk berpikir dan mengambil hikmah yang terjadi dan tersembunyi di balik adanya segala sesuatu peristiwa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan