Lebaran 2021
Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2021: Silaturahmi di Tengah Pandemi
Inilah contoh teks naskah khutbah Idul Fitri 2021 yang berjudul Silaturahmi di Tengah Pandemi. Naskah ini ditulis oleh KH Moh Muhsin.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Tiara Shelavie
Di satu sisi kita tahu, bahwa silaturahmi di hari Lebaran merupakan hal yang dirasa penting, tetapi di sisi lain wabah corona, adalah sesuatu yang harus kita hadapi bersama secara serius; dan tidak boleh lalai.
Oleh karena itu, kita harus berfikir juga bertindak secara bijaksana dengan menjalankan segalanya secara "Aham fal Aham" mendahulukan yang lebih penting dari yang penting dan mendahulukan yang penting dari yang kurang penting; karena hanya cara ini yang lebih baik dan bijaksana.
Dijelaskan dalam kitab Nadzmud Durar :

"As-Syekh Ibrahim bin Umar bin Ali bin Abi Bakar al-Biqa'i, berkata 'Sekiranya ditemukan orang yang cerdas, dalam setiap urusan ia lakukan secara Aham fal aham, sehingga ia mampu memilah dan memilih yang lebih baik dari dua hal yang sama-sama baik, maka ikutilah dia.'" (Nadzmud Durar: VII/254).
Dengan prinsip kerja "aham fal aham", maka perkara yang hukumnya fardlu didahulukan dari perkara wajib, perkara wajib didahulukan dari perkara yang hukumnya sunnah.
Ma'asyiral Muslimin, Rahimakumullah.
Apabila kita menjumpai suatu perkara yang diperintahkan di satu sisi dan dilarang di sisi lain, maka yang lebih baik adalah menghindarkan diri dari perkara tersebut.
Ulama' ahli Ushul berkata:

"Apabila ada suatu perkara yang dipertentangkan antara wajib dan haram, maka didahulukan hukum haram atas hukum wajib, karena menjaga dari terjadinya kerusakan itu lebih diutamakan daripada usaha mewujudkan kemaslahatan" (Fi Anwa'il Furuq : VIII/281).
Tradisi lebaran dengan anjangsana dari rumah ke rumah, di satu sisi dirasa sangat baik, karena merupakan bentuk dari silaturahmi saling bermaafan, tetapi di sisi lain sangatlah berbahaya di zaman pandemi ini, karena rentan terjadi penularan virus lebih besar dan meluas.
Maka yang lebih baik adalah tetap menjalankan silaturahmi, tetapi tidak dengan cara anjangsana ke sana dan kemari, karena menghindari mafsadat atau kerusakan, lebih diutamakan daripada mewujudkan maslahah.
Marilah kita mengambil pelajaran dari firman Allah SWT dalam Surat al-Isra', ayat 29:
وَلَا تَجۡعَلۡ يَدَكَ مَغۡلُوۡلَةً اِلٰى عُنُقِكَ وَلَا تَبۡسُطۡهَا كُلَّ الۡبَسۡطِ فَتَقۡعُدَ مَلُوۡمًا مَّحۡسُوۡرًا
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (Q.S. Al-Isra': 29).
Artinya dalam suasana lebaran ini tidaklah perlu kita mengunci diri, tetapi tidak pula baik ketika berkeliaran ke sana ke mari.
Ma'asyiral Muslimin, Rahimakumullah.
Semoga kita senantiasa mendapat perlindungan dan Rahmat dari-Nya.
Diberi keteguhan iman dan Islam istiqamah dalam ibadah. Amiin.

Khutbah II


Adapun naskah selengkapnya, dapat Anda lihat lewat tautan ini.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)