Ramadan 2022
Perbedaan Imkanur-Rukyat dan Wujudul Hilal, Dua Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah
Perbedaan Imkanur-Rukyat dan Wujudul Hilal, dua metode penentuan awal bulan Hijriyah. Dalam hal penentuan awal Ramadan 2022 akan diumumkan Kemenag.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Daryono
a. Ketinggian hilal kurang dari 0 derajat
Dipastikan hilal tidak dapat dilihat sehingga malam itu belum masuk bulan baru.
Metode rukyat dan hisab sepakat dalam kondisi ini.
b. Ketinggian hilal lebih dari 2 derajat
Kemungkinan besar hilal dapat dilihat pada ketinggian ini.
Pelaksanaan rukyat kemungkinan besar akan mengkonfirmasi terlihatnya hilal, sehingga awal bulan baru telah masuk malam itu.
Metode Rukyat dan Hisab dalam kondisi ini sepakat.
c. Ketinggian hilal antara 0 sampai 2 derajat
Kemungkinan besar hilal tidak dapat dilihat secara Rukyat.
Namun secara metode hisab hilal sudah di atas cakrawala/ufuq.
Jika ternyata hilal berhasil dilihat ketika rukyat, maka awal bulan telah masuk malam itu.
Metode rukyat dan hisab sepakat dalam kondisi ini.
Namun, jika rukyat tidak berhasil melihat hilal maka metode rukyat menggenapkan bulan menjadi 30 hari sehingga malam itu belum masuk awal bulan baru.
Dalam kondisi ini Rukyat dan Hisab mengambil kesimpulan yang berbeda.
Meski demikian ada juga yang berfikir bahwa pada ketinggian kurang dari 2 derajat hilal tidak mungkin dapat dilihat.