Ramadan 2022
Tata Cara Salat Tahajud dan Witir, serta Doa Sesudah Salat dan Keutamaan Istiqomah Menjalankannya
Tata Cara Shalat Tahajjud dan Witir, dilengkapi doa sesudah shalat dan keutamaan istiqomah menjalankannya. Tahajjud adalah sunnah anjuran Rasulullah.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Amalan Sunnah adalah segala ucapan (qaul), perbuatan (fi'il), dan penetapan (taqrir) yang bersumber dari Rasulullah SAW.
Menurut buku Amalan Sunnah Pengundang Rejeki yang disusun oleh Imam Nawawi, disebutkan ada beberapa amalan sunnah yang tekun dikerjakan oleh Rasulullah.
Amalan tersebut di antaranya adalah salat tahajjud.
Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mencontoh Rasulullah, berikut ini tata cara salat tahajjud dan doa setelah salat tahajjud, dikutip dari buku Amalan Sunnah Pengundang Rejeki dan Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang disusun oleh Drs. Moh. Rifai'.
Baca juga: Bacaan Doa Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan, Dilengkapi Amalan dan Keistimewaan Nuzulul Quran
Salat Tahajud
Salat Tahajud adalah salat sunnah yang dilakukan malam hari setelah bangun tidur.
Arti "Tahajud" sendiri adalah bangun di waktu malam hari.
Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapi shalat shalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.
Salat sunnah ini dikerjakan sedikitnya dua raka'at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.
Salat Tahajud adalah salah satu dari sekian salat sunnah yang diutamakan serta memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT.
Waktu pelaksanaan Salat Tahajud adalah mulai setelah isya' sampai sepertiga akhir malam.
Berikut rincian waktunya:
- Sepertiga malam pertama dari jam 19.00-22.00
- Sepertiga malam kedua dari jam 22.00-01.00
- Sepertiga malam ketiga dari jam 01.00-masuk waktu subuh.
Baca juga: Doa Memohon Perlindungan serta Pengampunan Allah SWT
Bacaan Niat Sholat Tahajud
صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-Tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah Tahajjud dua raka’at semata-mata karena Allah Ta’ala."
Tata Cara Sholat Tahajud
1. Membaca niat sholat tahajud seperti yang terlah tertulis di atas.
Lanjutkan dengan melakukan Takbiratul Ihram (membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga).
2. Membaca doa iftitah dan surah Al Fatihah dan membaca surat-surat dalam Al-Quran.
3. Lakukan langkah-langkah sholat pada umumnya seperti rukuk dan sujud yang lalu rakaat kemudian disamakan dengan rakaat pertama (kecuali doa iftitah).
4. Lakukan tahiyat akhir dan salam.
Selanjutnya, Anda disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, sholawat, istigfar, lalu membaca doa sholat tahajud.
Doa Setelah Sholat Tahajud
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya:
"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka."
Dalam hadis Bukhari menyatakan, Rasulullah SAW jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Baca juga: Amalan Sunnah yang Dapat Memperlancar Rezeki, Beserta Macam-macam Puasa Sunnah
SALAT WITIR
Salat witir adalah Salat tertentu yang dilaksanakan setelah Salat ‘Isya.
Hukum Salat witir adalah sunnah mu’akkadah, artinya Nabi sangat menganjurkan agar Salat witir
itu dilaksanakan.
Jumlah rekaat Salat witir minimal 1 rekaat dan maksimal 11 rekaat.
Sebaiknya dilakukan tidak kurang dari 3 rekaat, karena 3 rekaat itu minimal sempurna (adnal kamal).
Waktu pelaksanaan Salat witir sama seperti waktu Salat tarawih, yaitu setelah menjalankan Salat ‘Isya sampai terbit fajar (awal waktu subuh).
Salat Witir dapat dilaksanakan setelah salat tahajjud.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Witir
Cara melaksanakan Salat witir sama seperti Salat lainnya, yang membedakan hanyalah niat dan rekaatnya ganjil.
a. Niat Salat Witir
Niat Salat Witir 1 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: "Saya niat solat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa."
Niat Salat Witir 3 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: "Saya berniat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."
Jika Salat witirnya dilaksanakan tiga (3) rekaat, maka pelaksanaannya adalah Salat dua (2)
rekaat terlebih dahulu, setelah selesai (salam), kemudian melaksanakan satu (1) rekaat terakhir.
Sehingga niatnya dua kali, niat untuk Salat 2 rekaat dan niat untuk 1 rekaat.
Seperti halnya Salat yang lain, niat Salat witir dilakukan di dalam hati saat takbiratul ihram, yaitu saat lisan mengucapkan “Allahu Akbar”.
b. Melaksanakan Salat witir
Salat witir dilaksanakan dengan ketentuan seperti Salat biasa, diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
c. Dzikir setelah Salat Witir:
Bacaan Pujian:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ ﴿ 3 ﴾ سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
Subhānal malikil quddūs (3 X). Subbuhun quddusun robbuna wa robbul malaaaaa-ikatu war-ruuh
“Maha suci Tuhan Yang Merajai lagi Maha Suci (3x) Maha Suci lagi Quddus Tuhan Kami, Tuhan para Malaikat, dan Malaikat jibril.”
Syahadat:
أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهْ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah. Aku memohon ampun kepada-Nya.”
Doa Mohon Pengampunan:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.”
Baca juga: Doa Sayyidul Istighfar dan Malam Lailatul Qadar, Simak Bacaan Doa Sehari-hari Lainnya
Keutamaan Salat Tahajud
- Waktu Istijabah untuk Berdoa
"Sesungguhnya pada waktu malam ada satu waktu. Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan di dunia dan di akhirat kepada Allah, maka niscaya Allah akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam." (HR. Muslim)
"Pada tiap malam Allah turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: "Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia." (HR. Bukhari dan Muslim)
- Mendapat Kasih Sayang Allah
Rasulullah bersabda: "Allah menyayangi seorang laki-lali yang bangun untuk salat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangung, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk salat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya disiram air." (HR. Abu Daud)
- Tercatat sebagai Orang yang Berdzikir
Rasulullah bersabda: "Jika suami membangunkan istrinya untuk salat malam hingga keduanya salat dua rakaat, maka tercatat keduanya dalam golongan yang selalu berdzikir." (HR. Abu Daud)
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Ramadan 2022