Selasa, 30 September 2025

Ramadan 2025

Kunci Puasa Berkualitas hingga Kemabruran Ibadah Terjaga, Menghayati Niat Semata Demi Allah

Kekuatan niat dalam puasa adalah kunci untuk mencapai ibadah yang berkualitas.

Tangkap layar kanal YouTube Kemenag
HASIL SIDANG ISBAT - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar (tengah), menyampaikan hasil sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H di Kantor Kemenag Jakarta. Pemerintah melalui Kemenag telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

Oleh Menteri Agama Prof.Dr.KH Nasaruddin Umar, M.A.

TRIBUNNEWSCOM Niat yang luhur untuk selalu menyadarkan diri merupakan salah satu upaya untuk merawat kemabruran ibadah, termasuk ibadah puasa.

Penciptaan kondisi batin yang diawali dengan niat dan tekad yang suci merupakan unsur yang amat penting di dalam merawat kemabruran ibadah.

Baca juga: Cara Pertama Merawat Kemabruran Puasa, Meneguhkan Visi Kehidupan

Niat yang luhur bukan diucapkan tetapi dihayati dan diresapi sedalam-dalamnya sehingga terasa bahwa sesungguhnya usaha dan pekerjaan yang kita lakukan kita berbagi share dengan Tuhan.

Keunggulan yang kita miliki ialah kekuatan niat.

Kita tidak boleh lupa bahwa diri kita sebagai manusia berduplikasi dengan unsur mineral jasadiyyah, tumbuhan nabatiyyah, dan hewan hayawaniyyah.

Kita berada setingkat di atas binatang karena unsur spiritual ruhiyyah.

Dengan mengingat itu semua maka segenap tantangan bisa diatasi.

Baca juga: Video BRIN Perkirakan Ramadhan 1446 H Ada Perbedaan, Menag Nasaruddin: Ditentukan saat Sidang Isbat

Kita sadar betul bahwa yang membedakan kita dengan binatang hanyalah unsur spiritualitas itu.

Perbuatan yang kita lakukan tanpa melibatkan niat dan perencanaan yang matang, maka sesungguhnya itu adalah perbuatan binatang animal working.

Jika perbuatan itu dilakukan melalui niat dan perencanaan yang matang, maka itulah perbuatan manusia human working.

Jika perbuatan yang dilakukan di samping dengan niat dan perencanaan matang juga dilakukan dengan melibatkan unsur spiritualitas kita yang lebih dalam, maka sesungguhnya perbuatan itu disebut perbuatan yang berkeilahan Divine working.

Divine working inilah yang akan menghadirkan berkah dalam kehidupan kita.

Jika diilustrasikan pada perbuatan suami istri yang tidak melibatkan niat dan spiritualitas melainkan hanya nafsu semata, maka sesungguhnya yang berhubungan suami istri itu adalah binatang animal sexuality.

Akibatnya pun bisa ditebak bahwa yang lahir dari perbuatan itu adalah anak binatang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved