Ramadan 2025
Kunci Puasa Berkualitas hingga Kemabruran Ibadah Terjaga, Menghayati Niat Semata Demi Allah
Kekuatan niat dalam puasa adalah kunci untuk mencapai ibadah yang berkualitas.
Oleh Menteri Agama Prof.Dr.KH Nasaruddin Umar, M.A.
TRIBUNNEWSCOM Niat yang luhur untuk selalu menyadarkan diri merupakan salah satu upaya untuk merawat kemabruran ibadah, termasuk ibadah puasa.
Penciptaan kondisi batin yang diawali dengan niat dan tekad yang suci merupakan unsur yang amat penting di dalam merawat kemabruran ibadah.
Baca juga: Cara Pertama Merawat Kemabruran Puasa, Meneguhkan Visi Kehidupan
Niat yang luhur bukan diucapkan tetapi dihayati dan diresapi sedalam-dalamnya sehingga terasa bahwa sesungguhnya usaha dan pekerjaan yang kita lakukan kita berbagi share dengan Tuhan.
Keunggulan yang kita miliki ialah kekuatan niat.
Kita tidak boleh lupa bahwa diri kita sebagai manusia berduplikasi dengan unsur mineral jasadiyyah, tumbuhan nabatiyyah, dan hewan hayawaniyyah.
Kita berada setingkat di atas binatang karena unsur spiritual ruhiyyah.
Dengan mengingat itu semua maka segenap tantangan bisa diatasi.
Baca juga: Video BRIN Perkirakan Ramadhan 1446 H Ada Perbedaan, Menag Nasaruddin: Ditentukan saat Sidang Isbat
Kita sadar betul bahwa yang membedakan kita dengan binatang hanyalah unsur spiritualitas itu.
Perbuatan yang kita lakukan tanpa melibatkan niat dan perencanaan yang matang, maka sesungguhnya itu adalah perbuatan binatang animal working.
Jika perbuatan itu dilakukan melalui niat dan perencanaan yang matang, maka itulah perbuatan manusia human working.
Jika perbuatan yang dilakukan di samping dengan niat dan perencanaan matang juga dilakukan dengan melibatkan unsur spiritualitas kita yang lebih dalam, maka sesungguhnya perbuatan itu disebut perbuatan yang berkeilahan Divine working.
Divine working inilah yang akan menghadirkan berkah dalam kehidupan kita.
Jika diilustrasikan pada perbuatan suami istri yang tidak melibatkan niat dan spiritualitas melainkan hanya nafsu semata, maka sesungguhnya yang berhubungan suami istri itu adalah binatang animal sexuality.
Akibatnya pun bisa ditebak bahwa yang lahir dari perbuatan itu adalah anak binatang.
Jangan melulu menyalahkan anak-anak remaja sekarang yang diwarnai dengan tawuran dan pekelahian karena mereka itu adalah produk animal working.
Apapun produk animal working akan berpotensi merugikan orang lain, sungguh pun menguntungkan dirinya sendiri.
Penyingkiran dunia spiritual di dalam perilaku manusia bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga akan merugikan orang lain, bahkan juga lebih parah akan dialami alam raya.
Despiritualisasi dan dehumanisasi di setiap dunia usaha, sebagaimana yang menggejala di dalam masyarakat, sudah sangat memprihatinkan.
Ada kecenderungan semua paradigma cenderung didominasi oleh unsur kebinatangan kita.
Pertimbangan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan keagamaan sudah tergerus oleh nilai-nilai pragmatisme.
Segalanya diukur berdasarkan untung-rugi, bukan lagi wajar atau tidak wajar, baik atau tidak baik, benar atau salah.
Akal budi atau akhlaqul karimah tidak lagi aktif di dalam masyarakat.
Bahkan banyak orang yang tega berpesta dan membangun istana di atas puing-puing kehancuran saudaranya sendiri.
Jika pola kehidupan sudah seperti itu dan tidak ada usaha untuk mengatasinya, maka itu pertanda lampu kuning bagi dunia kemanusiaan kita.
Jika demikian adanya, maka alam raya pun enggan menerima kehadiran kita sebagai khalifahnya.
Bahkan sebaliknya, ia akan menunjukkan pembangkangannya dengan berbagai cara.
Termasuk di antaranya dengan anomali cuaca yang sulit diprediksi, bencana alam merajalela, gunung-gunung batuk berjamaah, dan virus asing bermunculan di mana-mana.
Jika hal-hal seperti ini muncul, maka mungkin inilah yang disebut Nabi sebagai tanda-tanda kecil alam al-shugra hari kiamat akan tiba.
Dengan demikian, niat luhur untuk senantiasa merawat kelestarian kemabruran ubudiyah selama sebulan Ramadhan diharapkan bisa terpelihara kesuciannya dengan niat yang luhur dan keinginan yang kuat untuk selalu dekat dengan Allah SWT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.