Kamis, 14 Agustus 2025

Ramadan 2025

Arti dan Makna Malam Lailatul Qadar, Ini Amalan yang Dicontohkan Rasulullah ketika Lailatul Qadar

Berikut ini arti dan makna Malam Lailatul Qadar, beserta amalan yang dicontohkan Rasulullah ketika malam Lailatul Qadar.

Penulis: Lanny Latifah
Canva/Tribunnews.com
LAILATUL QADAR - Grafis Lailatul Qadar yang dibuat di Canva Premium pada Kamis (20/3/2025). Berikut ini arti dan makna Malam Lailatul Qadar, beserta amalan yang dicontohkan Rasulullah ketika malam Lailatul Qadar. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini arti dan makna Malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa di bulan Ramadan.

Ini adalah malam yang sangat istimewa bagi umat Muslim karena pada malam ini diturunkannya Al-Quran yang menjadi petunjuk bagi umat manusia.

Melansir laman Baznas, dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT menetapkan keutamaan malam Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Meskipun tidak disebutkan tanggal yang pasti, namun terdapat petunjuk dalam Al-Quran dan hadits yang memberikan informasi tentang tanda-tanda dan keistimewaan malam Lailatul Qadar ini.

Selain membaca tanda-tanda dan berusaha mendapatkan malam Lailatul Qadar, kita juga perlu memahami arti dan makna Lailatul Qadar itu sendiri.

Arti dan Makna Malam Lailatul Qadar

Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Quran, memberikan penjelasan terkait arti dan makna kata qadar dalam Al-Quran.

Terdapat tiga arti pada kata qadar, sebagai berikut:   

Pertama, qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar dalam Tulisan Arab dan Latin, Lengkap dengan Terjemahannya

Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3.

Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun.

Al-Quran yang turun pada malam Lailatul Qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khittah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.

Kedua, qadar berarti kemuliaan.

Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya.

Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih. 

Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam Surat Al-An'am Ayat 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: 

Wa mâ qadarullâha ḫaqqa qadrihî idz qâlû mâ anzalallâhu ‘alâ basyarim min syaî'

Artinya: Mereka (Bani Israil) tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” 

Ketiga, qadar berarti sempit.

Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi sehingga mereka berhimpitan, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: "Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."

Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Al-Qur’an antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra'd: 

Allâhu yabsuthur-rizqa limay yasyâ'u wa yaqdiru

Artinya: Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya).

Baca juga: 8 Ciri Malam Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Puasa Ramadan

Amalan di Malam Lailatul Qadar

Adapun amalan yang dicontohkan Rasulullah ketika malam Lailatul Qadar adalah melaksanakan iktikaf di masjid.

"Harus banyak membaca doa di antaranya adalah Allahhumma innaka 'afuwwun, Tuhibbul 'afwa, Fa'fu 'anni, Rabbana atina fiddunya hasanah, Wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar," ujar Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Ari Hikmawati, dikutip dari YouTube program Tanya Ustaz Tribunnews.com, Kamis (20/3/2025).

Selain itu, perbanyak sedekah, berdoa, bersolawat, dan salat.

"Lailatul Qadar tentunya akan diterima bagi mereka yang sudah mempunyai hati yang bersih, 20 pertama puasa merupakan salah satu upaya kita untuk membersihkan hati, maka untuk 10 hari terakhir kita berharap untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar," paparnya.

Pada malam Lailatul Qadar, umat Muslim juga disarankan untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amalan kebaikan seperti tadarus Al-Quran, berdzikir, dan berbuat baik pada sesama.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan