Lebaran 2025
Mudik Lebaran, Coba Cicipi Ayam Goreng Pak Supar di Semarang, Resto Favorit Bu Susi dan Pak Basuki
Lokasi rumah makan tersebut juga cukup strategis. Berada di Jalan Suyudi, Miroto, Kota Semarang, Jawa Tengah dekat dengan Balaikota Semarang.
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tidak lama lagi Idul Fitri 1446 H segera tiba, ritual tahunan mudik juga sudah mulai dilakukan warga.
Bagi para pemudik yang kebetulan melintas wilayah Semarang, Jawa Tengah ada tempat makan yang menjadi salah satu favorit para pelancong yakni ayam goreng dan sop daging sapi Pak Supar.
Lokasi rumah makan tersebut juga cukup strategis. Berada di Jalan Suyudi, Miroto, Kota Semarang, Jawa Tengah dekat dengan Balaikota Semarang.
Jika pemudik datang dari arah tol Trans Jawa keluar di Tol Gayamsari atau Jatingaleh kemudian menuju ke arah Simpang Lima dan Balaikota Semarang.
Menu andalan dari warung makan tersebut adalah ayam goreng kampung dan sop daging sapi. Cita rasa ayamnya lezat dengan daging yang juicy.
Racikan bumbunya pun menggoyang lidah apalagi jika melahapnya dengan sambal terasi yang disajikan di cobek batu ukuran kecil.
Pengunjung juga bisa memilih salah satu dari tiga pilihan sambal yang tersedia, yaitu sambal terasi, korek, dan sambal autentik kedai.
Buat para penyuka ayam, kamu wajib banget coba menu ayam goreng dari tempat makan yang satu ini.
Ayamnya lezat dan gurih bahkan bumbunya meresap hingga ke dalam dagingnya.
Terkadang, saat membeli ayam goreng, rasa gurihnya hanya ada di bagian permukaan saja, tapi bagian dalamnya cukup hambar.
Berbeda dengan rumah makan yang satu ini, rasa gurihnya benar-benar meresap dan bikin nagih.
Baca juga: Bareng Chef Renatta Masak Turkish Eggs, Sherina Ungkap Menu Favorit Saat Sahur
Jika hendak menyantap makanan berkuah coba pesan sop daging sapi. Rasanya hangat dan daging sapinya cukup empuk.
Kuahnya pun lezat dengan tekstur rasa yang lumayan pedas dari lada.
Proses presto yang memakan waktu hingga dua jam menjadi alasan empuknya daging sapi sop tersebut. Pun, kental kaldu pada kuah karena proses pemasakan yang lama dengan menggunakan banyak tulang.
Menu makanan itu cocok banget dipadu dengan nasi hangat pulen yang mereka sajikan. Bukan hanya itu, sambal mereka juga lezat dan pedasnya pas.
Jadi, bukan tipe yang sangat pedas jadi masih enak untuk dimakan. Rasanya juga bukan sekedar pedas, tapi enak dan menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang menjadikan menu ini sebagai menu favorit mereka.
Saat Tribun mengunjungi ayam goreng Pak Supar suasananya cukup ramai. Ada beberapa pengunjung yang hendak makan harus rela antre di luar.
Saat makan pun tamu juga disuguhi oleh pengamen yang melantunkan lagu dengan cara akustik tepat depan pintu masuknya.
Koordinator Karyawan ayam goreng Pak Supar, Pak Ting menyebut rumah makan tempatnya bekerja sudah beroperasi sejak tahun 1974. Dahulu, awal buka Pak Supar sendiri yang mengelola.
"Sekarang bapak sudah nggak ada, sekarang yang urus anaknya yang nomor dua," kata Pak Ting saat berbincang dengan Tribun, Sabtu(22/3/2025) malam.
Pak Ting kemudian menceritakan rumah makan Pak Supar buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.30 WIB. Dalam satu hari mereka membutuhkan 200 ekor ayam kampung dan 50 kilogram daging sapi.
Dia menerangkan penyajian di restorannya langsung memberikan ayam melebihi jumlah pengunjung dalam satu meja.
Setiap pembeli bisa menghabiskan ayam tersebut atau menyisakannya di meja untuk kemudian dihitung ketika sudah selesai makan.
Pengunjung pun bisa memesan khusus apabila ayamnya hendak digoreng garing agar terasa kriuk saat disantap.

"Kalau mau request bisa mas, mau digoreng garing misalnya juga bisa," kata Pak Ting.
Menurut Pak Ting, restorannya juga sering dikunjungi tokoh-tokoh nasional ternama. Ia menyebut nama Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat era Presiden Jokowi, Basuki Hadimuljono sering menyantap ayam goreng pak Supar.
"Pak Bas itu kadang kalau datang sendirian," ujarnya.
Pengunjung biasanya membludak kata Pak Ting biasanya saat jadwal makan siang datang. Berbondong-bondong para pecinta ayam berdatangan dan harus rela antre.
Sayang, area parkir di resto tersebut sangat terbatas. Bagi pengunjung yang mengendarai kendaraan roda empat harus parkir di pinggir jalan dekat trotoar dengan space sempit.
Karena alasan itulah ayam goreng Pak Supar membuka cabang di Jalan MH Thamrin Nomor 102, Semarang Tengah. "Kalau yang disana tempatnya luas jadi enak," kata Pak Ting.
Untuk harganya juga cukup terjangkau, ayam kampung goreng dibanderol dengan harga Rp 30 ribu per potongan besar, sedangkan sop daging sapi Rp 50 ribu. Untuk menu lainnya harganya cukup bervariasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.