Pengumuman UN
Tak Lulus UN Korban Kunci Jawaban
Terkait kasus yang menimpa 127 siswa SMAN 2 Gunung Megang, Muaraenim, jurusan IPS yang tidak satu pun lulus pada Ujian Negara (UN), Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Muaraenim, akan menurunkan tim.
Editor:
Anton
“Benar, kita telah menurunkan tim khusus untuk mengumpulkan informasi dan melakukan evaluasi secara komprehensif atas penyebab ketidaklulusan tersebut,”tegas Kadiknas Muaraenim, Drs H Tjik Din M Noer MM, Rabu (28/4/2010) di Muaraenim.
Menurut Tjik Din, penyebab tidak lulusnya para siswa tersebut akibat jatuh pada mata pelajaran Sosiologi. Oleh karena membuat pihaknya sedikit heran. Sebab baru kali ini terjadi, ada sekolah yang seluruh jurusan tidak lulus. Dan anehnya penyebab tidak lulus tersebut akibat satu mata pelajaran. Jika melihat fakta tersebut, memang terindikasi adanya dugaan akibat korban dari kunci jawaban yang beredar.
“Aneh dan tidak wajar. Jika memang tidak lulus seluruhnya, minimal penyebabnya bukan oleh satu mata pelajaran saja. Apalagi nilainya tidak ada di atas tiga. Buktinya pada jurusan IPA dari jumlah siswa 34 orang, hanya satu orang yang tidak lulus,” ujarnya.
Tim tersebut, kata Tjik Din, akan dipimpin langsung oleh Koordinator Pengawasan (Korwas) Diknas Muaraenim, Andi Manuhun. Adaun beberapa tugas mereka adalah akan mengecek langsung ke lapangan mencari informasi seperti kompentensi guru, perangkat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kelengkapan sarana dan prasarana dan lain-lain.
Ditambahkan, akan dilihat pula kompetensi guru yang mengajar apakah disiplin ilmunya sesuai, kurikulum yang diajarkan, apakah melakukan bimbel dan tambahan les. Juga apakah siswanya malas dan lain-lain.
“Jadi kita akan lakukan secara komprehensif sehingga permasalahannya benar-benar diketahui. Hal tersebut pasti banyak faktor bukan hanya satu saja. Dan nanti hasilnya baru akan dilaporkan ke Bupati Muaraenim dan pihak terkait,” katanya.
Ditambahkan Tjik Din, dari hasil UN 2010, untuk tingkat SMA jumlah peserta UN jurusan IPS sebanyak 2.558 orang, yang tidak lulus 265 orang (10, 52 persen) dan yang lulus 2.289 orang (89,48 persen). Untuk SMA Jurusan IPA total 1.853 orang, yang tidak lulus 10 orang (0,54 persen) dan yang lulus 1.843 orang (99,46 persen).
Sedangkan untuk tingkat SMK total 1.763 orang, yang tidak lulus 49 orang (2,78 persen) dan yang lulus 1.714 orang (97,22 persen). Sedangkan untuk tingkat MA jurusan IPA sebanyak 83 orang seluruhnya 100 persen lulus, namun pada jurusan IPS dari total 361 orang, yang tidak lulus 10 orang (2,77 persen) dan yang lulus 351 orang (97,23 persen).
Sementara itu menurut Ketua Komisi IV DPRD Muaraenim, H Ferdinan, melihat hasil UN saat ini, memang pihaknya cukup prihatin karena sedikit menurun dari hasil sebelumnya. Mengenai adanya satu jurusan IPS di SMAN 2 Gunung Megang yang tidak lulus, pihaknya cukup kaget sebab belum pernah terjadi di Kabupaten Muaraenim.
Akan Dievaluasi Di Prabumulih, sejumlah sekolah akan dievaluasi menyusul banyaknya siswa yang tidak lulus pada UN 2010. Evaluasi dilakukan guna mencari penyebab ketidak lulusan siswa mulai dari model belajar hingga guru dan Kepala Sekolah.
Untuk melakukan evaluasi itu, Dinas Pendidikan (Disdik) akan segera membentuk tim khusus. Kadisdik Prabumulih, HM Rasyid SAg MM, Rabu (28/4/2010) mengatakan, tim akan bertugas mencari pokok permasalahan yang dialami sekolah hingga mengalami penurunan prestasi, terutama pada UN utama.
Namun, Rasyid belum menyebut, berapa banyak petugas yang akan masuk tim khusus itu ataupun nama-nama yang akan mengisi formasinya. Tim nantinya akan turun langsung ke sekolah-sekolah dan melakukan penyelidikan.
Rasyid menjamin, tim tidak akan mencari-cari kesalahan, baik kepada guru atau kepala sekolah. Kegagalan UN di Prabumulih bukan hanya tanggung jawab guru dan kepala sekolah melainkan seluruh elemen kependidikan.
“Kami tidak menyalahkan guru atau kepala sekolah. Tim hanya mencari kesalahan yang terjadi pada UN lalu,”ujarnya.
Sementara itu, meski target kelulusan SMA/ MA/ SMK di Prabumulih belum terpenuhi, Disdik optimis akan memenuhinya pada UN Ulangan 10-14 Mei mendatang. Disdik mematok target 97 persen lebih untuk tingkat kelulusan siswa tingkat SMA sederajat tapi hasil yang diraih hanya 84,35 persen atau turun 13 persen dari tahun lalu.