Selasa, 7 Oktober 2025

Darah Perawan Syarat Pesugihan Penjahat Kelamin

ABG berusia 15 tahun, Rani menjadi korban perkosaan pria yang mengaku ustad setelah diumpankan oleh kerabat dekatnya

Editor: Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, JABUNG -- ABG berusia 15 tahun,  Rani  menjadi korban perkosaan pria yang mengaku ustad setelah diumpankan oleh kerabat dekatnya untuk menjadi perantara gaib mencari pesugihan. Anak baru gede (ABG) ini sekarang hamil delapan bulan.

Saat ini polisi masih mendalami motif di balik pemerkosaan itu, termasuk soal dugaan pesugihan itu. “Kami masih memperdalam kasus ini dan masih memeriksa saksi-saksinya,” kata AKP Hartoyo SIk, Kasat Reskrim Polres Malang, Senin (5/7).

Sumber Surya menuturkan, Rani diajak Misnah, budenya, ke sebuah ‘pengajian’ untuk mencari pesugihan pada September 2009. “Budenya ingin segera kaya, dan akhirnya ketemu dukun yang minta syarat gadis perawan sebagai perantara pesugihan ,” terang sumber itu.

Rani dipilih untuk ‘disetorkan’ karena sebelumnya Misnah gagal mendapatkan perantara. “Saya diajak pengajian yang dikhususkan untuk memohon hajat,” terang korban yang ditemui di rumahnya Desa Sumberngreco Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

Rani mengaku menolak ajakan itu, tetapi luluh karena Misnah terus memaksa. Mereka pun pergi ke rumah kosong di Dusun Plalar, Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakis.

Di situ sudah ada empat orang lainnya, Pi`i, Junari, Mahmud dan sang ustad, Teguh. Pria yang mengaku asal Surabaya ini digambarkan suka berbaju gamis dan bersorban, juga sopan dan tutur katanya meyakinkan.

Pada pertemuan pertama, korban hanya disuruh salat berjamaah, membaca wirid dan menyalakan lilin merah pada tengah malam.

Perbuatan bejat Teguh baru terjadi di pertemuan kedua. Ketika itu, dengan alasan tertentu korban dipisahkan dari Misnah dan tiga pria lain, lalu dimandikan dengan air kembang. Korban sempat menolak namun dipaksa dengan dalih pembersihan. Usai mandi itulah, Rani disetubuhi Teguh. Perbuatan ini diulangi hingga pertemuan keempat.

“Sebelumnya saya disuruh minum (Rani menyebut minuman kemasan) dan makan permen, dan setelahnya saya pusing dan sepertinya nurut saja diapa-apakan olehnya,” kata Rani yang tidak ingat apakah ia sempat salat atau tidak.

“Kalau yang terakhir, saya di totok pakai tangan di kepala dan pundak kanan kiri lalu saya jadi lemas dan tidak bisa apa-apa,” lanjutnya sambil mengusap perutnya yang berisi jabang bayi laki-laki berusia delapan bulan.

Sambil menunggu kelahiran anak pertama yang juga menjadi cucu pertama bagi ayah ibunya, Rani berharap polisi segera bertindak dan menangkap Teguh dan juga Misnah yang menjebaknya dan membuatnya hamil di luar kemauannya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved