Senin, 10 November 2025

Penangkapan Petugas DKP

DKP Batam Usulkan Asriadi Naik Pangkat

Dinas DKP Batam, akan mengusulkan kenaikan pangkat istimewa, terhadap tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan

Editor: Prawira
zoom-inlihat foto DKP Batam Usulkan Asriadi Naik Pangkat
Tribun Batam/Nurul Iman
Suasana ketika tiga pegawai DKP dipulangkan ke Indonesia. Asriadi bertopi merah.
Laporan wartawan Tribun Batam

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dinas Kelautan, Perikanan Pertanian dan Kehutanan (DKP2K) Batam, akan mengusulkan  kenaikan pangkat  istimewa, terhadap tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang ditahan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

Tiga petugas itu  berjuang menghalau nelayan Malaysia yang mencuri ikan di perairan Indonesia dan mereka sampai tertangkap oleh Polisi Diraja Malaysia.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Batam, Suhartini menyebut akan mengusulkan kenaikan pangkat istimewa karena Asriadi termasuk berjasa untuk menghalau nelayan asing yang mencuri ikan diperairan Indonesia.

"Saya akan usulkan ke wali kota supaya dibuat kenaikan pangkat istimewa karena sudah berprestasi luar biasa," kata Suhartini, Jumat (20/8/2010).

Saat ini Asriadi  memiliki pangkat IId apabila diusulkan akan naik menjadi IIIa. Sedangkan Erwan (37) dan Seivo Grevo Wewengkang (26) merupakan karyawan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ditugaskan di Batam yang berhak  mengusulkan kenaikan pangkatnya adalah KKP. Tapi untuk Asriadi, KP2K yang akan mengusulkan kenaikan pangkatnya ke wali kota.

"Saya akan menemui wali kota dan mengusulkan kenaikan pangkat Asriadi, karena sudah berjasa," kata Suhartini. Ia menyebut tiga orang itu sangat  berjasa menghalau  pencuri ikan dari negeri Jiran. Sebagai pengharagaan atas jasanya dan mengalami peniksaan di Malaysia dengan mengenakan baju tahanan dan tangan di borgol, harus dipertimbangkan supaya mereka bisa naik pangkat istimewa.

Suhartini menyebut  dirinya saat menjeguk tidak langsung diperbolehkan. Setelah  cukup lama menunggu, baru sorenya diberi izin dari Kuala Lumpur. "Saya merasakan  perlakuan yang dibuat kepada  tiga  anak buah saya tidak tepat. Mereka bukan pencuri atau perampok tapi diperlakukan secara tidak manusiawi. Sebagai petugas mestinya ada pengecualian jangan disamakan dengan  tahanan lain. Tapi yang saya lihat justru disamakan, tangannya diborgol dan mengenakan baju tahanan layaknya penjahat kelas kakap," katanya

Suhartini datang ke kantor polisi  kota tinggi Johor Bahru tempat anak buahnya ditahan. Namun tidak langsung diizinkan untuk melihat  tiga petugas tersebut. Polisi setempat bilang  harus ada  persetujuan dari pusat di Kuala Lumpur sampai sore baru bisa diizinkan. "Saya melihat mereka diperlakukan seperti tahanan lain, tangannya diborgol  dan mengenakan  baju tahanan," kata Suhartini.

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved