Jumat, 7 November 2025

Pembunuhan Wartawan Sripo

Aceng di Mata Rekan dan Sahabat

NNALILLAHI wainna ilaihi rojiun.... Arsep Pajario, rekan sejawat, sahabat dan saudara kami tercinta berpulang ke Rahmatullah

Editor: Prawira
zoom-inlihat foto Aceng di Mata Rekan dan Sahabat
Arsep Pajario semasa hidup
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Saftarina

TRIBUNNEWS.COM - INNALILLAHI wainna ilaihi rojiun.... Arsep Pajario, rekan sejawat, sahabat dan saudara kami tercinta berpulang ke Rahmatullah. Arsep atau yang biasa disapa Asep sesuai kode tulisan reportasenya di Sripo. Jasadnya ditemukan Jumat (17/9/2010) dalam kondisi mengenaskan di rumahnya Jl S Suparman, Komplek Citra Dago D9 Palembang. Diduga Arsep meninggal sejak tiga hari sebelumnya.

Arsep atau yang lebih spesial, Aceng panggilan akrab teman terdekat untuknya dikenal ulet dan supel. Begitu banyak teman sejawat maupun rekan relasi selama almarhum menjalani profesi
sebagai wartawan sangat kehilangan sosok seorang Aceng. Suka menolong, itulah salah satu sifat Aceng yang sangat kental.

Buktinya, tak terhitung teman yang dibantunya terutama dalam hal finansial. Nilawati, wartawati Kantor Berita Antara yang ngepos di Pemkot Palembang dengan sesengukan mengaku sangat kehilangan. Sosok Aceng bagaikan dewa penyelamat ketika Nila membutuhkan sebuah
ponsel multifungsi yang sangat dibutuhkan untuk tugas jurnalistiknya.

"Kak Asep yang bantu saya. Bukan hanya saya tapi banyak teman lain yang dibantunya. Meskipun dengan cara beli cicil, tapi itu bukti bahwa Kak Asep itu baik dan suka menolong," kata Nila.

Nila pula yang terakhir menerima balasan SMS (short massage service) dari salah satu ponsel almarhum pada Kamis (16/9/2010) sekitar pukul 12.00 WIB yang isinya menyatakan almarhum sedang berada di dusun.

"Aku kirim SMS menanyakan keberadaan dia, dijawabnya SMS aku dengan tulisan, bahwa dia sedang berada di dusun. Itu kemarin, makanya aku tak percaya bila Kak Asep meninggalnya sudah beberapa hari," kata Nila.

Rika, wartawati Harian Palembang Pos yang juga satu pos dengan almarhum mengaku juga sangat kehilangan. Keseharian bersama-sama almarhum menjalankan tugas mencari berita di lingkungan Pemkot membuat Rika mengaku mengerti pribadi almarhum. "Biasanya Kak Asep itu yang suka menyegarkan suasana. Beberapa hari terakhir ini dia cuti Lebaran jadi kami tidak
terpantau. Saya sedih sekali, almarhum itu baik dan supel di mata saya dan teman-teman. Saya suka sharing prihal berita yang kami liput dengan almarhum," kata Rika yang sempat menangis tersedu- sedu di buskota ketika akan melihat jenazah almarhum di kediamannya.

Saya pun, cukup akrab dengan Aceng karena sama-sama bertugas di Sripo sejak tahun 90-an. Hanya beda satu tahun dengan almarhum, saya bertugas di Sripo sejak tahun 91. Waktu itu kami sama-sama di bagian redaksi namun bukan wartawan. Baru sekitar tahun 2000- an almarhum bertugas sebagai wartawan dan berselang sekitar satu tahunan saya pun juga ditugasi sebagai wartawan.

Suka duka selama bertugas hampir setiap saat diceritakan Aceng. Yang membuat dia bersedih adalah apabila berita yang ditulisnya tak dimuat. "Aku sedih berita aku tidak dimuat. Apa yang salah ya, padahal aku sudah buat sedemikian rupa," kata Aceng suatu ketika menyatakan rasa tak puasnya apabila tulisannya tak dimuat dan dia bisa memenangkan lomba menulis di berbagai ajang.

Rasa bangga bisa menulis bagus dan memenangkan lomba itu pula yang menjadi pemicu Aceng untuk terus mengabdi sebagai wartawan. Tak pernah ada rasa menyerah untuk terus menekuni profesinya sebagai wartawan. Justru almarhum sering memberi support saya agar terus
mengabdi selagi bisa dan mampu sebagai wartawan.

Aceng kerap mengontak via ponselnya ketika dia sedang kesal, sedang sedih atau hanya ingin curhat. Namun sangat disayangkan, Aceng jarang menceritakan masalah pribadinya meskipun saya tahu itu sangat privasi dan saya pun enggan untuk mengoreknya.

Terakhir kontak dengan almarhum adalah Kamis (16/9) sekitar pukul 12.00 WIB. Saya bersama rekan Nila dan Rika menelepon ke salah satu nomor ponselnya namun tidak dijawab meskipun nadanya aktif. Selamat jalan, sahabat, saudaraku. Semoga engkau tenang di alam sana. (Saftarina/Sripo)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved