Senin, 18 Agustus 2025

Merapi Meletus

Merapi Telah Muntahkan Material 100 Juta Meter Kubik

BPPTK menyebutkan, pada letusan Jumat (5/11/2010) telah membentuk kawah berdiameter 400 meter dengan muntahan material

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Merapi Telah Muntahkan Material 100 Juta Meter Kubik
TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO
Cendawan Merapi tampak Sabtu (6/11/2010). Kepulan asap ini menjulang tinggi ke atas.
Laporan wartawan Tribun Jogja, Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPPTK menyebutkan,  pada letusan Jumat (5/11/2010) telah membentuk kawah berdiameter 400 meter dengan  muntahan  material sebanyak 100 juta meter kubik. Daerah aman masih pada radius 20 Km dan aktivitas Merapi masih fluktuatif tetapi  tetap di level awas.

Menurut  Dr Sukhyar, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Merapi masih  mengancam. Hingga Sabtu (6/11/2010), intensitas letusan masih terjadi. Sukhyar menyatakan, intensitas letusan Merapi masih besar.

"Sampai  sekarang letusan belum berhenti. Asap turun hingga 5 km dari puncak," ujarnya di kantor BPPTK.

Menurutnya, awan panas masih akan berpotensi turun hingga 2 km. "Hari ini, arah angin ke Barat laut dan Utara, jadi mungkin ke arah Solo dan Klaten," terangnya.

Kelakuan Merapi kali ini berubah. Pada letusannya kali ini Merapi   cenderung fluktuatif. "Ritme Merapi naik turun. Sulit katakan kapan  akan berhenti. Sekarang hanya bisa lihat data dan kecenderungannya," papar Sukhyar.

Letusan kali ini, tambahnya, sangat berbeda dari letusan-letusan sebelumnya,  khususnya letusan periodik. "Dari sejarah, Merapi itu meletus sekitar 120 jam," tuturnya.

Sukhyar mengatakan endapan awan panas di Kali Boyong berketebalan sekitar 10 meter dan berjarak sekitar 10-12 meter. Pihaknya mengimbau warga untuk tidak berada di bantaran sungai karena ditakutkan gas beracun masih melekat di endapan gas beracun.

"Aliran air sungai beserta endapan tadi mengalir hingga Kali Code. Sedangkan arah angin bergerak dari barat laut ke tenggara," katanya. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan