Minggu, 17 Agustus 2025

Merapi Meletus

Saiful Sediakan Buku-buku Bacaan Gratis untuk Pengungsi Merapi

Berkat Saiful Hadi (42), warga Bantul, Yogyakarta, pengungsi di beberapa posko bisa menikmati buku bacaan gratis sebagai bagian mengisi kegiatannya.

Editor: Kisdiantoro
zoom-inlihat foto Saiful Sediakan Buku-buku Bacaan Gratis untuk Pengungsi Merapi
TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO
Pengungsi di Stadion Maguwoharjo Sleman, Jumat (5/11/2010).
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Wilem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Berkat Saiful Hadi (42), warga Bantul, Yogyakarta, pengungsi di beberapa posko bisa menikmati buku bacaan gratis sebagai bagian untuk mengisi kegiatannya. Saiful adalah seorang pegawai swasta yang secara sukarela merangkap pustakawan keliling untuk korban bencana Merapi.

"Sudah seminggu ini saya keliling-keliling ke setiap posko pengungisan. Saya ingin para pengungsi mengisi kegiatannya dengan membaca supaya bisa menambah pengetahuannya dan menghilangkan kejenuhan," kata Saiful, Senin, (15/11/2010), saat ditemui di GOR Universitas Negeri Yogyakarta.

Buku-buku bacaan koleksi perpustakaan keliling miliknya itu beraneka ragam. Mulai dari buku-buku panduan, komik, hingga karangan fiksi juga disediakannya untuk pengungsi. Pokoknya, buku-buku bacaan itu bersifat menghibur.

Setiap hari Saiful keliling ke dua posko pengungsian. Pagi-pagi ia langsung tancap gas dan memarkirkan motor box roda tiganya itu di sana. Kemudian, perpustakaan mini itu langsung dibuka. Sekitar pukul 08.00 WIB, ia meninggalkan perpustakaan itu untuk melanjutkan pekerjaanya sebagai staf HRD di Lembaga Pendidikan Perkebunan Hotel (LPPH). Ia berangkat kerja naik busway.

"Sekitar jam delapan, perpustakaan ini saya tinggal pengungsian. Saya harus berangkat kerja. Untuk para pengungsi silakan membaca apapun yang mereka ingin baca," katanya.

Kendati begitu, Saiful tidak takut jumlah bukunya berkurang. Menurutnya, berkurangnya jumlah buku itu, menunjukkan bahwa para pengungsi membacanya. "Kalau bukunya hilang nggak apa-apa. Malah itu tandanya kalau buku itu dibaca, mas," ucapnya yang mendanai sendiri biaya operasional perpustakaan tersebut.

Diakui Syaiful, kegiatannya sebagai pustakawan keliling itu agak sedikit mengganggu ritme pekerjaannya. Namun, kata dia, saat ini perusahaan tempatnya bekerja cukup memberi kartu maklum kepadanya. Pasalnya, perusahaannya juga menjadi posko bagi para pengungsi letusan Merapi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan