Jumat, 15 Agustus 2025

Pascaerupsi Merapi

Korban Merapi Ingin Sapinya Diganti Uang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak akan mengganti ternak sapi yang mati milik warga itu dengan uang.

Editor: Kisdiantoro
zoom-inlihat foto Korban Merapi Ingin Sapinya Diganti Uang
TRIBUNNEWS.COM/KRISNA SUMARGO
Bangkai ternak teronggok di jalan, Desa Kaliadem Cangkringan Sleman Yogyakarta, Sabtu (30/10/2010) pagi.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Wilem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak akan mengganti ternak sapi yang mati milik warga itu dengan uang. Ini merupakan keputusan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan terebut.

"Ada mekanisme dari Kementrian Pertanian, melalui Ditjen Peternakan bahwa Pemerintah akan membeli sapi yang hidup. Dan sapi hidup yang dibeli itu akan mengganti sapi warga yang mati," tegas Syamsul, Senin, (06/12/2010), kepada para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Rakyat Korban Merapi (FORKOM), di Kantor BNPB, Jalan Kenari, Yogyakarta.

Menurut Syamsul, dulu sebelum tanggal 5 November memang pemerintah, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudoyono mengatakan bahwa akan membeli sapi milik warga. Hal itu dilakukan supaya warga yang berada di kawasan rawan bencana segera turun.

"Waktu itu, mereka kan nggak mau turun karena harus menjaga sapi mereka dan memberi makan. Makanya pemerintan berencana membeli," jelas Syamsul.

Para pengunjuk rasa itu tidak puas dengan jawaban Syamsul. Menurut mereka, hal itu sama sekali tidak menjawab tuntutan para pengunjuk rasa terkait ganti rugi sapi dengan uang.

Kemirah (41), warga Ngepringan, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman,  dalam orasinya di depan pendopo Wiyotoprojo, Kepatihan, Yogyakarta mengharapkan agar sapi-sapinya yang mati itu diganti oleh Pemerintah dalam bentuk uang. Sebab, ia sudah tidak punya rumah, kandang, dan harta benda untuk merawat ternak sapi hidup.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan