Bentrok Cikeusik
Jamaah Ahmadiyah Mengaku Lawan Cuma dengan Kayu dan Bambu
Ferdias, mengaku hanya melawan dengan alat seadanya yang tersedia di rumah pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Suparman.
Penulis:
Iwan Taunuzi
Editor:
Prawira

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Seorang Jamaah Ahmadiyah yang terlibat bentrok dengan warga di kampung Pendeuy, Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten, Ferdias, mengaku hanya melawan dengan alat seadanya yang tersedia di rumah pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Suparman.
"Saya ngelawanlah, Saya ngelawan pake seketemunya saja, saya ketemu kayu sama bambu," katanya di RS Sari Asih, Serang, Banten, Senin (7/2/2011).
Ia membantah jika rombongan jemaah Ahmadiyah yang datang dari Bogor dan Jakarta ini membawa senjata tajam.
"Kalau polisi bilang kami bawa senjata ya tidak apa-apa, saya kan yang ngalamin. Masa mau silaturrahmi bawa senjata," ujarnya.
Terkait kedatangan rombongan yang berjumlah 25 orang ini ke kediaman Suparman, Ferdias mengaku hanya ingin bersilaturrahmi dengan istri Suparman. Pasalnya sehari sebelum bentrok Suparman sempat diamankan oleh pihak Kepolisian Pandeglang.
"Kita berangkat dari Bogor pukul 04.00 subuh menuju Cikeusik itu 25 orang naik mobil. Nyampe sekitar pukul 09.00 WIB. Sampai disana kita bersilaturrahmi saja," akunya.