Sabtu, 20 September 2025

Kerusuhan di Mesir

Gara-gara Demo Anti Mubarak, WNI Diusir Majikan di Kairo

Nasib nahas dialami warga negara Indonesia di Kairo, Mesir. Aksi solidaritas anti-Husni Mubarak yang

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Gara-gara Demo Anti Mubarak, WNI Diusir Majikan di Kairo
EPA/ALJAZEERA
Demonstrasi di Tahrir Square, Kairo, Mesir.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Thamzil Thahir

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Nasib nahas dialami warga negara Indonesia di Kairo, Mesir. Aksi solidaritas anti-Husni Mubarak yang digelar di Jakarta, ternyata berdampak terhadap kondisi WNI di Kairo.

Adalah Tri Mulyati, seorang istri mahasiswa RI di Mesir mendapat nasib nahas yang tidak diduga sebelumnya. Tri menyatakan, setelah mengurus kelengkapan paspor di Konsuler Nasr City Cairo, ia kembali ke rumah majikan.

Namun belum satu jam di sana, madam (istri majikan) memanggilnya dan tak lama Tri pun langsung diusir.

Syamsu Alam, mahasiswa Al Azhar asal Bone, Sulsel, kepada Tribun, Selasa (8/2/2011) siang menceritakn kronologis hingga Tri diusir oleh majikannya. Syamsu Alam sendiri juga adalah anggota Tim Evakuasi WNI di KBRI Kairo, Mesir.

Berikut dialog Tri dengan istri majikannya;
Madame: Tri.. go out from my house
Tri: whats going on madame..i dont understand
Madame: look at the television!!!!! see what they do for my country..this not
your countries problem..this our countries problem..this our bussiness...shit!!!!! i dont care you have to leave from my house..i wan’t to see indonesian in my house its a bich...dump it!!!!get out Tri !!!! (sambil menunjuk pintu keluar)
(madame pada saat itu sedang menyaksikan siaran berita di televisi tentang aksi solidaritas mahasiswa di Bundaran HI dengan aksi menginjak-injak foto Presiden Mubarak)
Tri: madame i didnt do anything for you..there is not my mistake (saya berkata
sambil menangis)
Madame: i don't care!!!! ya laah etlah barra !!!!(sambil memanggil kepala rumah tangga dan menyuruhnya agar menyeret saya keluar)
Tri: oke madam i will leave from house..but how about my salary??
Madame : you ask Indonesian demonstran to pay you!!!!!!

Akhir percakapan tersebut Tri diminta paksa keluar dari rumah majikan. Dari
pengalaman pahit tersebut Tri memohon kepada para mahasiswa dan aktivis di
Indonesia agar berhati-hati dalam bertindak, agar tidak mengurus kepentingan
dalam negeri Mesir.

"Karena kami secara pribadi yang tak tahu menahu menjadi korban, kami yang selama ini mendapat gaji USD 650 hingga USD 700 sebulan bekerja sebagai pengajar bahasa Inggris private dua anak majikan Mesir yang sekolah di British International School di 6th October City yang setiap minggu anak-anak majikan tersebut dapat juara star of the week di bidang matematika, sains, inggris dan komputer," ujar Tri.

Selama ini Tri mengaku senang bekerja dan tinggal di Mesir karena dapat membiayai kehidupan orang tua dan keluarganya di kampung, namun saat ini segala harapan tersebut sirna dan kesempatan mengejar cita-cita menjadi tertunda.

Syamsu Alam Darwis, anggota Tim Evakuasi WNI di Mesir menyikapi bahwa saat ini perlu ada fiqh prioritas dengan mengutamakan penyelamatan dan evakuasi WNI di Mesir dari pada melakukan aksi solidaritas mendukung revolusi Mesir.

“Kita minta kepada segenap mahasiswa dan aktivis RI di Indonesia termasuk anggota DPR RI agar memahami bahwa politik RI adalah politik bebas aktif, kita berikan kebebasan kepada warga dan pemimpin Mesir untuk menentukan nasibnya sendiri," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan